TAJDID.ID || Belakangan ini, kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan modus jual organ tubuh ginjal jadi sorotan publik. Kabarnya, lebih dari seratus orang rela menjual ginjalnya demi memperoleh pundi-pundi rupiah.
Menanggapi hal tersebut Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengungkapkan keprihatinannya. Ia menyebut kasus itu sebuah realitas yang mencabik-cabik rasa kemanusiaan dan harkat bangsa.
“Mengikuti pemberitaan tentang tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sungguh sangat memprihatinkan. Sebuah realitas yang mencabik-cabik rasa kemanusiaan dan harkat bangsa. Kita tidak boleh tinggal diam dan membiarkan polisi bekerja sendirian,” tulis Abdul Mu’ti di laman Twitter pribadinya @Abe_Mukti , Selasa (25/7/2023).
Mengikuti pemberitaan tentang tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sungguh sangat memprihatinkan. Sebuah realitas yang mencabik-cabik rasa kemanusiaan dan harkat bangsa. Kita tidak boleh tinggal diam dan membiarkan polisi bekerja sendirian.
— Abdul Mu'ti (@Abe_Mukti) July 25, 2023
Menurut Abdul Mu’ti, masalah TPPO harus menjadi perhatian semua pihak dan perlu penyelesaian komprehensif. TPPO adalah masalah ekonomi, moral-agama, dan kebijakan penyelenggaraan negara.
“Kita dukung sepenuhnya langkah Polisi agar berani mengusut tuntas, menindak tegas, dan menyeret siapapun yang terlibat ke pengadilan,” tegas Abdul Mu’ti.
“Kita dukung aparatur hukum agar menegakkan hukum dan menghukum siapapun yang terlibat dengan hukuman yang berat,” imbuhnya.
Ia juga mengajak para tokoh agama, pendidik dan pendukung HAM agar bersama sama menyikapi dengan serius kasus TPPO,
“Para tokoh agama, pendidik, dan pendukung HAM mari berbuat sesuatu. Memperdagangkan manusia jelas merupakan perbuatan yang melanggar moral-agama dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan yang mulia, saatnya para tokoh agama bicara dan berbuat sesuatu, jangan diam membisu,” pungkasnya. (*)