Oleh: Ilfatin Aliza Putri
Filantropi berasal dari Bahasa Yunani, berasal dari kata philaen yang berarti cinta dan anthropos yang berarti manusia. Filantropi adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia dan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga dapat memberikan sumbangan waktu, uang dan tenaganya untuk menolong orang lain.
Dalam kenyataannya, manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup sebagai makhluk yang berkebutuhan tidak pernah ada di tingkat kemampuan yang sama, baik karena faktor fisik faktor keterbatasan dan demikian juga faktor-faktor lain yang berada di luar diri manusia. Bahkan pada masyarakat bersahaja faktor alam juga menjadi unsur utama dan penentu keberlangsungan hidup manusia. Kejadian yang bersifat alamiah dan sosial ini disikapi oleh sebagian anggota masyarakat bahkan oleh lembaga-lembaga sosial untuk mendorong upaya mengulurkan tangan bantuan untuk memperingan kesulitan yang dimaksud.
Jadi, gerakan yang bersifat spontan sosial dan alamiah ini untuk membantu orang lain tumbuh dan hidup dalam kehidupan bersama manusia. Hal inilah yang dimaksudkan dengan mencintai sesama manusia, yang diistilahkan sebagai “filantropi”.
Muhammadiyah memiliki mekanisme yang terlembaga dalam upaya memotivasi warganya untuk melakukan gerakan filantropi. Gerakan filantropi yang dilakukan di Desa Godog tersebut memberikan bantuan baik berupa waktu, tenaga maupun uang yang digunakan untuk menolong sesama manusia. Seperti Observasi yang telah saya lakukan di Desa Godog.
Keteladanan merupakan faktor penting dalam memotivasi warga Muhammadiyah untuk melakukan gerakan filantropi. Kegiatan memberikan bantuan uang yang telah dilakukan di Desa Godog yang di koordinir langsung oleh warga Muhammadiyah untuk membantu warga yang terkena musibah kematian yaitu dengan cara mengadakan gerakan Jumat Kliwon. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Jumat Kliwon untuk melakukan sumbangan sukarela yang hendak dikelola dan diberikan kepada warga Desa Godog yang sedang tertimpa musibah kematian. Bantuan tersebut untuk meringankan beban keluarga yang hendak dikeluarkan untuk membeli kain kafan dan peralatan lainnya yang digunakan untuk keperluan jenazah.
Selain bantuan uang, kegiatan filantropi Muhammadiyah di Desa Godog juga memberikan bantuan tenaga seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu anggota Aisyiyah di Desa Godog untuk memotivasi warga Muhammadiyah agar tetap menjaga kebersihan dimanapun kita berada, kegiatan kebersihan tersebut diawali dengan menjaga kebersihan di dalam masjid dengan cara mengadakan gerakan bersih-bersih masjid yang diadakan setiap hari Jumat pagi sebelum shalat Jumat. Kegiatan ini dilakukan selain untuk menjadi motivasi bagi warga yang lainnya kegiatan ini juga bertujuan untuk menciptakan kenyamanan dan kekhusyukan dalam melaksanakan shalat jamaah di masjid.
Tidak hanya kegiatan bersih-bersih masjid yang dilakukan oleh Muhammadiyah di desa Godog untuk membantu sumbangan tenaga dan uang, kegiatan yang lain seperti penggalangan dana yang digunakan untuk membantu masyarakat yang sedang ditimpa bencana. Seperti yang dilakukan oleh salah satu lembaga pendidikan di Desa Godog yaitu SMP Muhammadiyah 8 Laren mengadakan aksi penggalangan dana untuk gempa Cianjur yang dipandu dengan menggunakan drumben dan keliling desa Godog dengan tujuan memberikan bantuan donasi berupa uang yang disalurkan melalui lembaga LAZISMU Lamongan. Kegiatan filantropi tersebut dapat menarik empati bagi warga Desa Godog dan tidak sedikit warga yang antusias untuk memberikan sedikit bantuan.
Kegiatan kemanusiaan tersebut menurut saya sangat positif dan terus berkelanjutan, kegiatan tersebut dapat dijadikan perantara untuk seseorang yang mempunyai keinginan untuk membantu akan tetapi kebingungan untuk menyalurkan bantuannya. (*)
Penulis adalah Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)