TAJDID.ID~Tanjung Pura || Generasi muda khususnya kalangan milenial saat ini sangat meniru apa yang dibuat figur atau tokoh yang dilihat dan ditontonnya. Bahkan dalam organisasi juga sangat kuat mengikuti gaya hidup seniornya.
Terkadang perlu filter bagi milenial untuk memilih siapa yang diikuti dan dijadikannya senior berkahlak atau tidak. Karena dalam sejarah Islam semua tokoh muslim yang hebat dan berpengaruh akan didapati bahwa Nabi Muhammad SAW selalu dijadikan idola dan senior utama dalam hidupnya. Senioritas hanya kepada Nabi saw ini adalah kalimat sebagai gambaran yang harus dilaksanakan bagi seorang kader Muhammadiyah.
Melalui pembinaan Program Kemitraan Pengembangan Muhammadiyah (PKPM) dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan judul “Model Pembinaan Kader Muhammadiyah dalam Pengimplementasian Akhlaqul Karimah dengan Metode Pengajaran Kitab Asy-Syamaail Al-Muhammadiyyah Karya Imam At-Tirmidzi Pada Sekolah Kader AMM Ranting Pematang Cengal Kecamatan Tanjungpura Kabupaten Langkat”, ingin mewujudkan seperti pandangan hidup di atas kepada generasi muda milenial para kader Muhammadiyah.
PKPM ini dilakukan oleh Tim yang terdiri dari Faisal Amri Al-Azhari, S.Th.I, M.Ag sebagai ketua tim PKPM Dosen AIK Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Said Ahmad Sarhan Lubis, S.H.I, M.H.I sebagai anggota Dosen AIK Prodi Ilmu Komunikasi FISIP, serta dibantu bersama 3 mahasiswa yaitu; Zainuddin Fadli dan Muhammad Aref Khan dari Agroteknologi, Nurdinsyah dari Teknik Elektro.
Faisal Amri Al-Azhari menjelaskan, sasaran PKPM ini adalah para kader Muhammadiyah yang mengikuti Sekolah Kader di Ranting Muhammadiyah Desa Pematang Cengal.
“Kegiatan ini berlangsung selama lima bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan Agustus tahun 2022. Tepatnya lokasi kegiatan ini di Mesjid Taqwa Muhammadiyah Jl. Terusan Tapak Kuda, Dusun I Paluh Mardan Desa Pematang Cengal Kecamatan Tanjungpura Kabupaten Langkat,” ujar Faisal Amri.
Said Ahmad Sarhan Lubis menambahkan, tim PKPM menjalin kerjasama dalam pembinaan kepada peserta ini dengan Sekolah Kader Angkatan Muda Muhammadiyah Ranting Pematang Cengal. Disingkat dengan SKM (Sekolah Kader Muhammadiyah). Program SKM di ranting ini adalah program dari Ranting sebagai wadah AMM untuk belajar agama dan kegiatan positif lainnya seperti olahraga futsal, tapak suci, bahkan panahan serta kegiatan pengembangan diri lainnya.
“SKM yang sebagai Mitra dari PKPM ini berkontribusi dengan kesediannya untuk dibimbingnya para murid/santri SKM sebanyak 30 orang agar mereka paham benar dalam mengiplemintasikan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari dengan mencotoh teladan Nabi Muhammad saw dari buku Syamailul Muhammadiyah karya Imam at-Tirmidzi,” jelasnya
Kegiatan PKPM ini saat pembukaannya tanggal 17 April 2022 dihadiri langsung oleh Tim PKPM dari UMSU dan juga Ketua Ranting Muhammadiyah Indra Gunawan berserta jamaah dan ortom tingkat ranting seperti Aisyiyah, IPM, dan Pemuda serta seluruh murid SKM, di Mesjid Taqwa Muhammadiyah Ranting P. Cengal – P. Cermin.
Acara pembukaan dibawa langsung oleh para kader AMM baik dari MC yang dibawakan oleh Ipmawati Mawaddatul Wahidah, sebagai Qari oleh Ipmawan Mahmuda. Lalu Sambutan dari tim PKPM yang disampaikan oleh Said Ahmad Sarhan Lubis serta sambutan sekaligus membuka acara langsung Ketua Ranting Bapak Indra Gunawan.
Dalam sambutannya Indra mengungkapkan, pihaknya sangat menyambut baik dan mengucapkan terimakasih kepada tim PKPM dari UMSU atas penyelenggaraan kegiatan ini,.
“Karena kegiatan ini sangat positif bagi generasi Angkatan Muda Muhammadiyah di ranting. Kegiatan PKPM ini sangat membantu pimpinan berserta jamaah dan orangtua di ranting untuk memahamkan kepada mereka bahwa keteladan Rasulullah saw harus dipelajari sehingga bisa menjadi modal dasar dalam hidup dan meraih masa depan,” tutur Indra.
Usai acara pembukaan PKPM, tidak lama kemudian langsung diisi materi pertama oleh Said Ahmad Sarhan Lubis tentang profil kader Muhamamdiyah yang meneladani Rasulullah SAW. Setelah itu dilanjutkan materi pengantar kitab Imam at-Tirmidzi yaitu as-Syamaail al-Muhammadiyah dan pretes sirah Nabi Muhammad saw oleh Faisal Amri Al Azhari. Kitab tersebut yang berisi 395 hadis dari 55 bab dikaji secara tuntas yang disampaikan oleh para tim PKPM secara bertahap selama lima bulan (17 April 2022 – 21 Agustus 2022).
Said Ahmad Sarhan Lubis mengungkapkan, setelah dilakukan pembinaan kegiatan PKPM tersebut, maka pihaknya menemukan permasalahan utama yang dihadapi adalah masih terdapat pada sebagian besar Angkatan Muda Muhammadiyah di Ranting Muhammadiyah Pematang Cengal belum dapat menerapkan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
“Karena faktanya mereka lebih mengenal idola khayalan seperti kartun dan game online, suka bermain smartphone hingga banyak waktu terbuang sia-sia, kurang rajin belajar dan sangat sulit untuk memakmurkan masjid,” sebutnya.
“Maka dengan melakukan pembinaan dengan mengkaji langsung Sirah/Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW dalam kitab “Asy-Syamaail Al-Muhammadiyyah” karya Imam At-Tirmidzi menjadi salah satu upaya untuk mereka dapat memahami, mengetahui perjuangan dan mengidolakan Nabi Muhammad SAW sehingga dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya.
Faisal Amri Al Azhari menambahkan, yang mendasar dari kegiatan ini adalah bagaimana menanamkan karakter yang kuat dalam diri Angkatan Muda Muhammadiyah Ranting Pematang Cengal melalui media pembelajaran kitab “Asy-Syamaail Al-Muhammadiyyah”, sehingga dapat mencermikan Akhlaqul Karimah dalam kehidupan sehari-hari, serta memberikan edukasi tentang dampak positif dan negatif dari arus globaliasai dan informasi.
“Sehingga AMM Muhammadiyah dapat menjadi Pelopor, Pelangsung dan Penyempurna Amanah Persyarikatan yang relegius dan berakhlaq mulia dan siap mengemban amanah/ estafet kepemimpinan dalam Muhamamdiyah untuk masa yang akan datang,” kata Faisal.
Kegiatan PKPM ini sebagai bentuk pengabdian diberikan pembelajaran dan pembinaan bagi kader Muhammadiyah dengan mendalami bagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW, selain mengemban tugas kenabian juga memberikan akhlakul karimah dalam setiap sisi kehidupan beliau. Sehingga dapat memberikan ghirah (semangat) dan izzah (Kebanggaan) sebagai seorang kader dan generasi dengan meneladani Akhlaqul Karimah Rasulullah SAW dan menjadi kader yang diidam-idamkan Muhammadiyah. (*)