TAJDID.ID || Setelah terlaksana dengan baik pada 2020, MAARIF Award kembali digelar tahun 2022 ini. MAARIF Award adalah program penghargaan dua tahunan yang diselenggarakan MAARIF Institute sejak tahun 2007. Penghargaan ini diberikan untuk mengangkat model-model keteladanan dan kepemimpinan lokal yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai kebinekaan dan Pancasila yakni spiritualitas, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial.
Ada yang menarik saat MAARIF Award 2022 disosialisasikan melalui akun twitter resmi MAARIF Institute. Melalui kolom komentar warganet mengusulkan sejumlah nama tokoh nasional, mulai dari Habib Rizieq Shihab, Agnez Mo hingga Jokowi.
Habib Rizieq Shihab adalah orang yang tepat karena FPI sangat konsen dengan kemanusiaan yang sedang mengalami bencana, tapi sayang FPI membela Islam.
— SyuhadaKM50💥 (@Sjaechu) August 3, 2022
Selain Habib Rizieq Shihab, ada juga warganet yang mengusulkan nama Agnes Mo dan Jokowi.
Agnez Mo @agnezmohttps://t.co/HiL1ENWNPN
— #PatienceAcoustic (@heffheven) August 7, 2022
Jokowi tuh om
— 👈Mr NgibuliN🏴 (@Rizky8421) August 3, 2022
Dikutip dari laman maarifinstitute.org, dijelaskan bahwa kehadiran award pada tahun ini memiliki makna tersendiri ketika bangsa kita tengah dihadapkan pada berbagai tantangan: bangkit dari pandemi Covid-19, menjaga keutuhan anak bangsa dari ancaman perpecahan pasca dan menjelang tahun politik, menjaga kewarasan publik di tengah gelombang informasi –terutama pemanfaatan media sosial– yang tidak selalu konstruktif, dan tantangan-tantangan lain seperti intoleransi, radikalisme, perundungan, dan kekerasan seksual.
“Penyelenggaraan award tahun ini diharapkan mampu menemukan sosok, baik individu maupun institusi, yang bisa menjadi teladan sekaligus panutan dalam membangun kohesi sosial di tengah ancaman perpecahan yang kini membayangi masyarakat Indonesia, dan mampu membangun optimisme di tengah keterpurukan sosial-ekonomi akibat pandemi,” papar Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Abd Rohim Ghazali.
MAARIF Award kali ini telah memasuki penyelenggaraan yang kesembilan, setelah sebelumnya diadakan pada tahun 2007, 2008, 2010, 2012, 2014, 2016, 2018 dan 2020. Dari delapan kali penyelenggaraan itu, terdapat empat belas individu pejuang kemanusiaan di tingkat lokal dari pelosok Nusantara dan sekarang di antaranya sudah menjadi tokoh nasional: Pdt. Jacklevyn Frits Manuputty (Ambon), Arianto Sangaji (Poso), Cicilia Yuliani Hendayani (Blitar), TGH. Hasanain Juaini (Lombok Barat), Tafsir (Semarang), Romo Vincentius Kirjito (Magelang), Ali Al Habsyi (Martapura), Ahmad Bahruddin (Salatiga), Romo Carolus (Cilacap), Masril Koto (Padang), Budiman Maliki (Poso), Rudi Fofid (Ambon), Abdul Rasyid Wahab (Sikka, NTT), dan Ibnu Kharish atau Ustadz Ahong (Tangerang Selatan-Banten); serta dua institusi: Yayasan Pendidikan Sultan Iskandar Muda (Medan) dan Mosintuwu Institute (Poso).
Di tiap penyelenggaraan MAARIF Award, komposisi Dewan Juri selalu beragam dan berubah. Hal ini semata ditujukan untuk memberikan kepastian obyektifitas dalam menilai calon penerima MAARIF Award.
Untuk tahun 2022 ini, Dewan Juri terdiri atas Clara Joewono, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, Rikard Bagun, Gaundensius Suhardi dan Ahmad Bahruddin.
Segenap masyarakat bisa turut andil dalam program ini dengan cara merekomendasian atau mengajukan nama-nama yang dianggap layak untuk mendapatkan MAARIF Award. Caranya dengan mengisi formulir pencalonan yang bisa akses di https://maarifinstitute.org/about-maarif-award/. Pengisian form pencalonan diterima selambatnya pada 15 September 2022. (*)