TAJDID.ID~Medan || Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara (PWM Sumut) dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sumatera Utara (PWA Sumut) sebagai peserta tanwir hadir pada sidang yang berlangsung secara zoom yang berpusat di Yogyakarta, Kamis (30/6). Anggota Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah asal Sumatera Utara hadir di ruang studio Kampus UMSU Jalan Muhtar Basri Medan.
Tim PW Muhammadiyah Sumut dipimpin Ketuanya Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA hadir bersama wakil ketua Prof. Dr. Nawir Yuslem, Ihsan Rambe, Muhammad Qorib dan Mutholib. Sedangkan PW Aisyiyah Sumatera Utara hadir Wakil Ketua Dr. Nurrahmah Amini, Sekretaris Zubaidah Pohan dan Anita Ridarni PDA Labuhan Batu.
Tampak juga hadir bersama tim tanwir Sumatera Utara, Rektor UMSU Prof. Dr. Agussani MAP.
Tim PWM dan PWA Sumatera Utara mengikuti seluruh proses persidangan, mulai dari pidato Ketua PP Aisyiyah Dr. Noordjannah Djohantini, kemudian rekomendasi dari Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Ketua Panitia Pemilihan, Ketua Panitia Muktamar sampai laporan-laporan seluruh ketua PW Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.
Ketua PWM Sumut Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution MA atas nama PWM dan PWA Sumut, meminta agar pelaksanaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta 18-20 Nopember dapat dilaksanakan secara langsung (luring) dan minta akan kehadiran penggembira dapat diakomodasi panitia muktamar.
Sebanya 34 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah seluruh Indonesia menyetujui agar pelaksanaan Muktamar dapat dilakukan langsung karena pandemi covid19 sudah semakin melandai, seperti laporan Ketua MCCC PP Muhammadiyah.
Diikuti seluruh perwakilan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah beserta beserta Pimpinan Wilayah seluruh Indonesia dan Pimpinan Cabang Istimewa dari berbagai negara, acara Tanwir ini diselenggarakan secara terpusat dari dua tempat, yaitu meeting room lantai 6 Masjid At-Tanwir PP Muhammadiyah Menteng Jakarta, dan ruang Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM) PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta.
Tema yang dibawakan dalam Tanwir Muhammadiyah dan Aisyiyah ini adalah “Optimis Hadapi Covid-19 Menuju Sukses Muktamar.”
“Agenda utamanya menentukan pelaksanaan Muktamar yang berdasarkan Tanwir lalu diputuskan gabungan daring dan luring untuk dibuka kemungkinan secara offline yang diikuti oleh seluruh anggota Muktamar,” terang Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam pidato iftitah.
Lebih lanjut, Haedar menjelaskan bahwa Tanwir ini berfungsi untuk menghitung secara matang berbagai pertimbangan terkini agar Muktamar ke-48 tetap memberi maslahat pada masyarakat umum.
“Kondisi Covid-19 tahun ini mulai melandai namun belum berakhir. Karenanya perubahan keputusan dalam Tanwir ini tentang pelaksanaan Muktamar maka ‘illat (sebab hukum) atau manath al-hukmi (poros hukum) utamanya ialah kondisi pandemi itu sendiri, bukan pertimbangan lain,” ujarnya.
“Keseksamaan merupakan jalan terbaik dalam mengambil keputusan pada situasi yang krusial, sebagaimana hakikat yang terkandung dalam makna musyawarah (syuro) yaitu ‘mengambil madu dari sarang lebah’. Pesan pentingnya ialah kecermatan dan kearifan, sehingga keputusan yang keluar dari Tanwir ini berbuah pencerahan!” tegas Haedar. (SHd/infomu.co)