TAJDID.ID~Tuban || Sebanyak 18 siswa atau santri berhasil diwisudakan oleh SMP Muhammadiyah 8 Palang atau yang dikenal Muhammadiyah Boarding School (MBS) Tuban pada Sabtu (18/6/2022) di halaman Muhammadiyah Boarding School Tuban.
Perlu diketahui bahwa, wisuda ini merupakan kali pertama yang digelar oleh perguruan Muhammadiyah yang dipimpina oleh Muslih sejak awal berdirinya.
“Tidak terasa tiga tahun anak-anakku berada di MBS ini. Dan pagi hari ini kami serahkan kembali kepada bapak ibu sekalian. Mohon maaf mungkin sudah didengar bahwa, di sini akan dibuka tingkat SMA, akan tetapi sarat kita belum mencukupi, sehingga untuk SMA in sya Allah diagendakan di tahun 2023-2024,” tutur Mudir MBS Tuban.
Pasalnya tahun untuk SD yang satu atap dengan MBS lulus 19 yang diterima 80, sedangkan MBS, keluar 16 masuk 39.
Di kesempatan itu Muslih menjelaskan bahwa, di pondok pendidikannya berbeda dengan di sekolah umumnya. Santrinya ketika melakukan kesalahan, langsung diberi sangsi. Bagi dia, semua itu untuk mendidik anak disiplin.
“Kalau bapak ibu memiliki resep pendidikan yang lebih baik silahkan berbagi ke kami, akan kami terapkan,” ucapnya.
Dia mengatakan, dalam mendidik anak yang pertama harus tega. Ketika subuh, harus membangunkan anak untuk melaksanakan shalat. Kalau tidak bisa bangun, harus tega untuk menyiram air.
Yang kedua, kata dia, orang tua harus ikhlas. Dengan keikhlasan orang tua menitipkan anaknya di pondok, maka semua akan baik-baik saja.
Yang ketiga kata dia adala tawak dan yang keempat adalah ikhtiar dan yang keempat adalah percaya.
“Oleh karena itu, bapak ibu harus percaya saat menitipkan anaknya ke kita. Kalau tidak percaya, lebih baik titipkan ke orang lain. Sebab pendidikan itu perlu kepercayaan,” ungkapnya.
Kepada orang tua, Muslih menyampaikan perkembangan putra-putrinya. Kara dia, santri yang diwisuda pada hari ini sudah memiliki bekal hafalan masing-masing dua juz.
Dia meminta kepada orang tua agar anak-anak uang yang sudah menghafal di rumah jadi hilang. Oleh karena itu dia berharap anak-anak tersebut mampu melanjutkan pendidikan di lembaga yang lebih tinggi yang mampu meningkatkan hafalan Qur’annya.
“Anak-anak ini di sini dibiasakan jadi imam shalat, bahkan ada beberapa yang pada Ramadhan kemarin kami kirim ke beberapa masjid untuk memimpin shalat. Maka di rumah mereka ini diberi kesempatan untuk tampil memimpin shalat bersama masyarakat,”pungkasnya.
Sementara itu Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tuban, Muhammad Gufron mengatakan, lembaga pendidikan Muhammadiyah memiliki ciri khas tersendiri dalam penanama nilai.
Terkait pendidikan berupa pengetahuan dan olah fisik, menurut dia, semua sekolah mengajarkan tentang itu.
“Ada yang menjadi ciri khas dan dikembangkan di pendidikan di Muhammadiyah dalam hal ini Muhammadiyah Boarding School. Yaitu pendidikan terkait psikomotorik, maka jangan heran jika di MBS selalu ada kegiatan pembiasaan-pembiasaan untuk membangun karakter anak-anak,” ungkapnya.
Saat ini menurut dia, perusahaan maupun instansi pemerintah membutuhkan orang yang tidak hanya campak salam ilmu pengetahuan, namun lebi-lebih membutuhkan orang yang punya kejujuaran dan integritas tinggi. (*)
Kontributor: Iwan Abdul Gani