TAJDID.ID~Jakarta || Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni yang baru dilantik kemarin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, mengakui bahwa bidang pertanahan sebenarnya bukanlah bidang yang digelutinya.
Akan tetapi, ia menyatakan siap beradaptasi dan melakukan terobosan-terobosan baru, sambil memohon bimbingan dari Hadi Tjahjanto selaku Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, yang juga baru dilantik hari ini.
“Ini adalah amanah yang tak mudah karena dengan kerendahan hati saya mengakui ini bukan bidang yang saya geluti. Saya pernah S2 tapi nggak selesai di IPB. Tapi banyak baca secara teoritis tentang agraria dan pedesaan, konflik. Saya terlibat di beberapa tempat dulu studi di Inggris (tentang) perdamaian konflik, dia ada pertanahan tapi ga ada konkrit beneran soal pertanahan,” ujarnya saat Sertijab, Rabu (15/6/2022).
Raja Juli juga meminta restu dan bimbingan dari menteri terdahulu, Sofyan Djalil.
“Mohon dengan kerendahan hati dan bimbingan Pak Menteri untuk diarahkan, karena Pak Presiden bilang kita nggak punya banyak waktu lagi. Tentu dengan masukan dan bimbingan dari senior-senior semua, pegawai PNS di lingkungan BPN, mungkin staf paling bawah sekali, bagaimana mengerjakan persoalan tanah. Mohon doa restu dengan bimbingan Pak Hadi bisa teruskan kebaikan yang telah dikerjakan pak Sofyan,” ujarnya.
Lebih lanjut Raja Juli menuturkan, belajar dari tradisi santri yang dirinya coba kontribusikan terkait kaidah Islam, akan berusaha untuk mempertahankan sesuatu yang sudah baik yang dikerjakan Sofyan Djalil sebelumnya, sambil di saat yang bersamaan beradaptasi dan melakukan inovasi baru, memungkinkan terjadinya terobosan-terobosan.
“Kemarin sore saya dipanggil Presiden ke istana. Agak di luar dugaan akan ditunjuk (jadi) Wamen BPN. Di ruangan sudah ada Pak Hadi. Itu takdir dari Allah SWT saya akan dengan sepenuh hati dan kemampuan. Kalau Pak Hadi diminta jadi pembantu Presiden, saya diminta Presiden untuk bantu Pak Hadi,” sebutnya.
Saya PSI dan Orang Muhammadiyah
Ketika ditanya apakah mengisi kembali kursi PSI yang ditinggalkan Surya Tjandra atau mewakili Muhamadiyah, Juli Antoni mengaku kedua-duanya. “Ya saya orang PSI, saya orang Muhammadiyah,” jelas Raja Juli Antoni.
Ketum DPP IPM periode 2000-2002 ini mengaku dipanggil oleh Presiden Jokowi pada Selasa (14/6/2022) sore sekitar pukul 17.30 WIB. “Saya ngobrol dengan Pak Jokowi singkat dan padat. Nantilah ini (soal isi pembicaraan kemarin), setelah di dalam kita akan update lah ya,” tutup Raja Juli Antoni.
Sebagaimana diketahui pada pukul 13.30 WIB, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan pelantikan menteri dan wakil menteri di Istana Negara. (*)