Lupa Aturan Main
Karya: Anggalih Bayu Muh Kamim
Pasukan kurang asupan, mletre tiada gairah
Pasukan minim pemberian, mutung ogah terima perintah
Bosnya nyentak-nyentak,” Woy…. Woy… harus nurut.”
Bosnya main bentak,”Buseeet….. tak mau taat.”
Prajurit tak boleh sambat, dilarang asal embat
Prajurit jangan kritik, tiada peluang peroleh tambahan setitik
Bosnya ngegas,” Hei….. ayo siap semua.”
Bosnya ganas,” Heh…. jangan ngeyel.”
Pasukan nelangsa, prajurit tak berdaya
Pasukan penurut, prajurit terpaksa takut
Prajurit punya tanya,” Pak, itu anggaran berapa untuk kita?”
Bosnya mencerca,” Hush….. itu rahasia negara.”
Biodata
Anggalih Bayu Muh Kamim. Lahir di Sleman pada 14 Juni 1997. Besar dari lingkungan yang sedang mengalami perubahan agraria secara massif membuatnya sering menulis mengenai masalah petani, agraria, lingkungan, ekonomi sumber daya alam dalam berbagai esai, artikel ilmiah, karya tulis ilmiah maupun karya sastra sebagai wujud refleksi atas apa yang terjadi di sekitarnya. Kini sedang menikmati masa-masa menjadi penulis independen