Oleh: Suci Cahyani
Kenakalan remaja dapat terjadi karena hubungan keluarga yang tidak harmonis dan juga dapat terjadi karena pengaruh lingkungan sosialnya.
Adapun faktor internal dan eksternal dari kenakalan remaja yaitu faktor internal merupakan aspek kepribadian yang berasal dari diri anak seperti konsep diri yang rendah penyesuaian sosial, serta kemampuan menyelesaikan masalah yang rendah dan sikap yang berlebihan serta pengendalian diri yang rendah sedangkan faktor eksternal merupakan kondisi lingkungan keluarga pada masa perkembangan anak serta pola asuh orang tua terhadap anak yaitu pola asuh authoritarian, permissive dan univolved.
Oleh karena itu, peran keluarga sangat berpengaruh bagi perkembangan anak dan orangtua lebuh bisa memberi arahan mengenai bahayanya pergaulan bebas, lebih menjalinkomunikasi yang efektif dengan anak, tidak bersikap keras tetapi tegas terhadap anak, selalu mendukung ketika hal tersebut masih dalam ruang lingkup yang positif selain dari dorongan orangtua anak juga harus bisa mengendalikan diri nya dari pergaulan bebas.
Saya setuju dengan pernyataan ini, karena menurut saya terciptanya hubungan yang harminis dalam keluarga dapat membuat anak merasa nyaman dan mereka tidak akan takut untuk berdikusi atau meminta pendapat orang tua yang akan membuat anak salah bergaul.
Saya kurang setuju dengan pernyataan ini, karena factor lingkungan social juga dapat mempengaruhi kenakalan remaja. Ada beberapa anak rumah yang pendiam dan penurut, namun ketika berada di luar rumah, mereka menjadi sangat liar dan bebas melakukan apapun, sehingga salah pergaulan, sehingga salah pergaulan.
Kenakalan remaja merupakan penyakit sosial yang muncul di masyarakat setempat. Sehingga masalah seperti itu perlu diperhatikan oleh para orang tua agar tidak menimbulkan atau menyebar luas ke orang lain. Peran keluarga yang harus dimainkan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya begitu besar sehingga dengan peran masing-massing anggota keluarga, orang tua harus saling melengkapi sehingga dapat membentuk keluarga yang harmonis.
Namun dalam hal ini orang tua tidak bisa di salahkan sepenuhnya, ada beberapa anak dengan keluarga harmonis namun menjadi pribadi yang berbeda Ketika berada Ketika berada diluar rumah, mengikuti jejak teman-temannya ke arah yang negative tanpa sepengetahuan orangtua, anak menjadi nakal. Anak-anak memiliki peraturan sementara dirumag sehingga ia Kembali ke orang yang hangat dan penurut. Anak-anak Hal inilah yang membuat orang tua tidak menyadari bahwa anaknya telah salah bergaul.
Kesimpulannya adalah sebaiknya orang tua sering mengajak anak berdiskusi santai untuk membicarakan “apa yang kamu lakukan hari ini?” “Hari ini ada hal yang membuatmu sedih atau Bahagia?” Sebaiknya orang tua lebih sering mengajak anaknya bercerita dan siap ketika ditanya pendapat yang jawabannya membuat anak nyaman untuk terus menanyakan pendapatnya, orang tua juga harus tahu dengan siapa anaknya bergaul. (*)
Penulis adalah Mahasiswi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU), Purwokerto