Oleh: Natasya Cahya Kamila
Di dunia perkuliahan, tidak asing jika menggunakan metode pembelajaran online/daring. Sebab kita di zaman modern yang pastinya teknologi Pendidikan maupun bidang lainnya sudah berkembang dengan pesat meskipun banyak juga yang menggunakan metode luring, tetapi pengiriman materi masih via media daring. Jadi, bukan hal asing lagi jika di dunia perkuliahan menggunakan metode daring.
Perkuliahan dengan metode daring sangat menguntungkan bagi mahasiswa yang memiliki rumah yang jaraknya jauh dari tempat kuliahnya. Dengan daring, mahasiswa tersebut tetap bisa mengikuti perkuliahan tanpa terkendala kendaraan atau terkendala cuaca.
Perkuliahan daring juga menguntungkan bagi mahasiswa yang memiliki kesibukan seperti kuliah sambal kerja, mereka dapat mengambil kelas kerja dan biasanya menggunakan metode online untuk mengikuti pembelajarannya. Hal tersebut sudah mewujudkan bahwa pemanfaatan teknologi sudah tepat guna.
Sudah berjalan hampir dua tahun Indonesia terdampak wabah virus covid-19, virus yang berasal dari Tiongkok (China). Virus ini terkenal sangat mematikan dan sudah terbukti memakan korban hingga 100 ribu jiwa yang meninggal dunia. Virus ini berkembang dan menyebar sangat cepat sehingga pemerintah turun tangan dengan memberlakukan beberapa kebijakan agar tidak lebih banyak orang lagi yang terjangkit virus corona tersebut. Kebijakan tersebut seperti pembatasan sosial berskala besar dan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat guna mengurangi kegiatan yang menimbulkan keramaian sehingga tidak banyak lagi yang terjangkit virus tersebut.
Untuk meminimalisir penyebaran virus corona, kita perlu menaati protokol Kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak). Dengan adanya kebijakan tersebut membuat semua kegiatan yang berada di luar rumah seperti di rumah, kantor, dan sekolah, harus berpindah di rumah masing-masing atau bisa disebut dengan WFH (Work From Home). Dengan berpindanya semua kegiatan menjadikan semuanya serba daring. Beruntunng kita hidup di era globalisasi yang semua serba canggih karena teknologi sudah semakin berkembang.
Akibat adanya pandemi tersebut membuat perkuliahan diadakan secara daring, kegiatan luring sementara ditiadakan karena kondisi yang tidak memungkinkan. Pemberian materi, tugas, dan praktek dilakukan secara daring. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti gadget dan menggunakan aplikasi belajar yang tersedia di gadget tersebut.
Dengan adanya aplikasi belajar pada masa pandemi, dapat memudahkan mahasiswa untuk mengakses pembelajarannya. Apalagi aplikasi belajar saat ini sangat bervariatif dan dirancang dengan mode seperti game. Hal ini dimaksudkan agar para penggunanya tidak cepat merasa bosan saat belajar menggunakan aplikasi belajar. Mahasiswa dan dosen dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam rangka menemukan metode pembelajaran yang dilakukan yang dilakukan secara daring. Mereka dapat memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin atau mereka juga bisa menemukan sesuatu yang baru dimana sesuatu tersebut tidak hanya berguna di masa sekarang, tetapi juga di masa mendatang.
Disamping itu, tidak semua mahasiswa merasa senang dan nyaman dengan adanya sistem kuliah daring karena banyak kendala yang mereka hadapi seperti jaringan internet yang kurang stabil di daerah pelosok, mereka yang tinggal di daerah tersebut seringkali sulit untuk mendapatkan jaringan internet, harus berusaha lebih keras untuk mendapatkannya.
Kendala lain yang sering dialami adalah karena pembelajaran dilakukan di rumah, mahasiswa seringkali menyepelekan tugas yang diberikan oleh dosen. Karena, jika kita di rumah, kita seperti merasa bebas tidak ada yang mengawasi. Juga mahasiswa lebih pasif karena minimnya interaksi dengan temannya. Hal ini berdampak pada masa depan mereka seperti public speaking yang kurang dan juga persiapan saat memasuki dunia kerja, mereka harus siap untuk merasakan perbedaanya. (*)
Penulis adalah Mahasiswi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri Prof. K.H Saifuddin zuhri (UIN SAIZU), Purwokerto.