TAJDID.ID~ Akhirnya pelajar putri di Uzbekistan diizinkan mengenakan jilbab di sekolah, setelah pemerintah negara tersebut mencabut larangan memakai pakaian keagamaan sejak tahun 1998.
Seperti dilaporkan The Express Tribune, Menteri Pendidikan Uzbekistan, Sherzod Shermatov mengkonfirmasi kebijakan tersebut. Ia memastikan pemerintah akan mengizinkan jilbab dan kopiah nasional dalam warna putih atau terang.
“Kebijakan ini diambil guna menyahuti aspirasi banyak orang tua siswa yang ingin anak-anaknya mendapat jaminan memakai jilbab di sekolah,” ujar Shermatov
Diketahui, Islam adalah agama mayoritas di Uzbekistan. Namun, pemerintah otoriter sangat sekuler dan telah menerapkan kontrol ketat atas keyakinan dalam tiga dekade kemerdekaan dari Uni Soviet.
Presiden Shavkat Mirziyoyev telah melonggarkan beberapa kontrol terhadap Islam yang disetujui negara sejak berkuasa di negara itu pada tahun 2016 pasca kematian otokrat lama Islam Karimov.
Awal tahun ini, Uzbekistan mengamandemen undang-undangnya tentang kebebasan hati nurani untuk mengizinkan perempuan mengenakan jilbab di tempat umum.
Dari dataterakhir diketahui dari 28 juta jumlah penduduk negara tersebut, 88 persen adalah beragama Islam.
Uzbekistan adalah negara terpadat di Asia Tengah, secara geografis berada di jantung perebutan kekuasaan geopolitik antara Barat dan Rusia. Uzbekistan merupakan salah satu produsen kapas terbesar di dunia dan memiliki cadangan gas alam dan mineral yang sangat besar. Namun ironisnya, ekonomi negara tersebut lesu dan pengangguran menjulang.
Kelompok hak asasi manusia telah lama menuduh Uzbekistan menindas kebebasan beragama sebagai bagian dari kampanye melawan ekstremisme Islam. (*)