TAJDID.ID || Ketua Majelis Syura Partai Ummat Prof Dr H M Amien Rais MA menegaskan bahwa sekarang ini Partai Ummat telah sah, telah legal, telah legitimate di panggung politik nasional
Karena itu ia menyampaikan terimakasih kepada pemerintah yang telah menerbitkan SK, sehingga Partai Ummat dapatikut meramaikan percaturan politik nasional.
“Insya Allah Partai Ummat akan berusaha keras untuk mencegah agar demokrasi kita tidak merosost berubah menjadi oligarki politik dan oligarki ekonomi,” ujar Amien Rais saat menyampaikan Tausiyah Majlis Syura Partai Ummat yang disyiarkan lewat Channel Youtube Amien Rais Official, Sabtu (11/9/2021).
Amien Rais menjelaskan, bahwa hukum besi sejarah yang disebut sebagai “The Iron Law of Oligarchy” menunjukkan, bahwa di manapun di dunia ini oligarki hanyalah menghasilkan sebagian besar rakyat yang terinjak-injak martabatnya dan didera dengan kemiskinan yang memilukan sebagai a downtrodden and poverty-stricken society.
“Jadi kita tahu yang menagguk keuntungan tanpa ampun luar biasa adalah kaum oligarki yang sejatinya itu sekarang ini makin lama makin kuat mencengkram Republik Indonesia,” sebut Amien Rais.
Terkait hal ini, Amien Rais menuturkan, bahwa Partai Ummat Insya Allah mengambil pelajaran dari Para Rasul yang tergolong Ulul Azmi, yakni Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa dan Nabi Muhammad SAW.
“Peran Nabi itu dalam sejarah selalu membela kaum dhuafa dan mustadh’afin. Tidak ada ceritanya Para Nabi Ulul Azmi itu membela kaum aghniya, kaum penguasa yang biasanya dzalim. (Nabi-nabi Ulul Azmi) selalu membela kaum dhuafa yaitu kaum yang lemah secara kultural, dan mustadha’afin, kaum lemah secara struktural,” ujarnya.
Dalam pada itu, Amin Rais menegaskan Partai Ummat akan memegang teguh kebenaran al-Haqq, The Ultimate Truth yang diajarkan oleh Allah SWT dalam al-Qur’an Surat Ali-Imran Ayat 60 Allah berfirman: “Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu”.
Kemudian diulangi lebih tajam lagi dalam surat al-Baqarah ayat 147: “Kebenaran itu dari Tuhanmu, maka janganlah sekali-kali engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu”.
Jadi, kata Amien Rais, kebenaran yang sejati datang dari Allah SWT, bukan kebenaran yang diajarkan oleh Karl Marx, Friedrich Engels, Lenin, Stalin, bukan pula kebenaran yang dipropagandakan oleh Mao Tse-tung, Deng Xiaoping dan Xi Jinping sekarang ini.
Namun bukan pula yang diajarkan oleh pentolan-pentolan pemikir kapitalis liberal sejati, seperti Adam Smith, David Ricardo, sampai Milton Friedman.
“Saya pernah menjadi muridnya Milton Friedman ini yang agak ekstrim yang menurutnya kapitalisme liberal akan menghadirkan kemakmuran bagi mayoritas, tapi kenyataannya social and economic gap, kesenjangan antara kaya-miskin di bidang ekonomi itu semakin menganga. Istilahnya, the widening gap between the strong and the weak, between the rich and the poor,” kata Amien Rais.
“Kemudian kita melihat bahwa di Amerika sekarang ini gap antara kaya dan miskin itu paling besar selama 50 tahun terakhir, sehingga tujuan mereka sesungguhnya kosong melompong,” imbuhnya.
Sehubungan dengan ini, Amien Rais menceritakan sebuah jok tentang 3 orang ekonomis yang menganut kapitalisme liberal sedang berburu angsa di sebuah danau, dimana ada rombongan angsa yang akan dibidik oleh 3 ekonomis liberal ini.
Ekonomis pertama telah menembakkan pelurunya 20 meter di depan rombongan angsa, sehingga tidak kena. Lalu ekonomis kedua menembak 20 meter di belakang rombongan angasa, jadi semakin tidak kena.
“Lantas ekomomis yang ketiga mengatakan weell done everything is ok, all right. Jadi, mereka sesungguhnya sedang menipu diri sendiri. Sekalipun kapitalisme liberal tidak membuat kemakmuran buat mayoritas, tapi kemudian mereka ya ingin self-delusion, self-deception dengan kata-kata itu,” tutur Amien Rais.
Lebih lanjut Amien Rais mengatakan, bahwa Bung Karno adalah milik kita semua, karenanya ia mengingatkan bahwa Bung Karno itu yakin Pancasila sebagai state philosophy dan state ideology bila diwujudkan dalam alam nyata maka Pancasila dapat menjadi sublimasi atau juga dalam bahasa Belanda disebut hogere optekking, mengangkat yang lebih tinggi, lebih bagus, lebih mulia, more beautiful, more wonderful, more successful dibandingkan dengan declaration of independence-nya Amerika maupun manifesto komunisnya Rusia.
Lebih mengkerucut lagi, Amien Rais mengungkapkan, bahwa sesungguhnya yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah masalah sosial, politik, ekonomi, hukum, bahkan moral yang sesungguhnya semakin berat, kerana apa ?
“Karena cengkraman oligarki politik dan ekonomi serta himpitan mafia di segala bidang kehidupan itu justru semakin berat,” tegas Amin Rais.
Amien Rais menyebutkan, dalam 20 tahun terakhir ini gap atau jurang kaya miskin semakin dahsyat. Ia mengutip temuan Oxfam dari Inggris yang mengatakan, bahwa di Indonesia ini klise, ada 4 oknum manusia yang kekayaannya sama besarnya dengan kekayaan 100 juta rakyat Indonesia di lapisan bawah.
“Jadi temuan Oxfam tidak pernah dibantah oleh pemerintah kita, dus, ini memang benar dan itu kita rasakan,” kata Amien Rais.
Namun Amien Rais optimis, Insha Allah Partai Ummat akan bertenaga dan semakin bergairah menghadapi masalah-masalah yang cukup berat tersebut.
“Yang jelas kita tidak boleh putus harapan, apalagi kita punya orientasi perjuangan kita dalam Suratal-Insyirah ayat dikatakan: Fa inna ma’al ‘usri yusra”. Artinya, maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,” sebutnya.
Jadi, di samping ada masalah tentu ada banyak kemudahan, di sana ada problem berat tentu ada jalan-jalan untuk mengatasi itu. Bahkan dalam surat al-Ankabut Allah berfirman: Wallazi Jaa hadu
Adapun orang-orang kata Allah yang berjalan mencari ridho Kami (Allah), maka Kami (Allah) pasti menunjukkan jalan-jalan Kami (Allah) dan Kami (Allah) beserta orang-orang yang berbuat kebajikan.
Amin Rais mengingatkan, bahwa al-Qur’an itu menyiratkan bahwa kalau kaum muslimin dan kaum muslimat. kaum mukminin dan kaum mukminat, siapapun yang percaya ke-Esaan Allah itu barangkali perlu menyimak apa yang dikatakan al-Qur’an yaitu dalam Surat Ali-Imran ayat 142: Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.
Bahkan dalam Surat al-Baqarah 214 mengatakan lebih tajam lagi: Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.
Menutup tausiahnya, Amien Rais mengingatkan, bahwa perjuangan memang memerlukan keteguhan, kesabaran akan menghadapi berbagai macam cobaan, ujian, godaan yang sifatnya segala macam.
“Jadi marilah, saudara-saudaraku semua pengurus atau pimpinan serta kader, anggota, simpatisan Partai Ummat hendaknya bersatu padu dan bekerja sama dengan anak-anak bangsa yang lain yang searah dengan tujuan kita, yang sudah dikatakan tadi oleh Ketua Umum, jangan sampai kita yang anak-anak bangsa tetap tidak pudar dan tidak padam kecintaannya kepada NKRI ini sampai kemudian melempem, kemudian menjadi tidak berhasil,” pesannya.
“Bung Karno pernah mengatakan For a Fighting Nation, There’s No Journey’s End. Jadi bagi bangsa pejuang tidak ada kata berhenti. Terus saja istamiru, istimror terus, sampai akhirnya Insya Allah kita mencapai kecemerlangan, kegemilangan, keberhasilan buat anak-anak bangsa semuanya.” tutup Amien Rais.