TAJDID.ID~Medan || Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengucurkan dana sebesar Rp.1,1 Miliar selama kurun waktu Januari s/d April 2021 sebagai insentif karya ilmiah dosen yang dipublikasikan di jurnal terindeks nasional dan scopus.
Hal tersebut diungkapkan Rektor UMSU, Prof Dr Agussani, MAP saat memberikan sambutan pada acara “Bincang Santai Publikasi (Buku) yang digelar Pascasarjana UMSU bekerja sama dengan UMSU Press melalui zoom, Kamis (29/7).
“UMSU juga menyediakan anggaran dana senilai 2,5Miliar untuk penelitian internal dosen. Anggaran itu melengkapi dana hibah penelitian yang dikucurkan Dikti karena UMSU merupakan perguruan tinggi yang masuk dalam kluster penelitian utama,” Prof Dr Agussani, MAP.
Acara menampilkan narasumber Anggung Gunawan (Alumni Master of Publishing Media, Oxford Brookes University, UK), Dr Syaiful Bahri, MAP (Direktur Pascasarjana) dan Muhammad Arifin, MPd (Kepala UMSU Press) dengan moderator Assoc Prof Dr Muhammad Fitra Zambak, MSc (Wadir Pascasarjana).
Rektor menuturkan, UMSU terus mendorong para dosen untuk melaksanakan tridarma perguruan tinggi di bidang penelitian dan penerbitan karya ilmiah. Dukungan dilakukan dengan melalui pelatihan dan kerjasama serta yang tak kalah pentingnya adalah penyediaan anggaran.
Selain itu, UMSU terus berupaya mencari bagaimana upaya-upaya agar bisa bermitra dalam rangka meningkatkan kualitas penelitian serta mendapatkan hibah untuk meningkatkan kualitas dosen. Kerjasama penelitian ini dilakukan dengan kampus lain baik nasional maupun kampus di luar negeri.
Selain itu, lanjut Agussani, UMSU jugamemberikan intensif bagi dosen yang menulis jurnal ilmiah internasional bereputasi, jurnal ilmian hasional terakreditasi dan jurnal ilmiah lainnya.
“Ini semua merupakan komitmen univetsitas agar dosen kita rajin melakukan penelitian dan pengabdian yang berkontribusi kepada kepangkatan dan pengisian BKD serta pemeringkatan secara, baik secara personal maupun institusi,” katanya.
Dalam kesempatan dia mengapresiasi, Pascasarjana UMSU di tengah COVID-19 saat ini, terus berusaha melaksanakan agenda-agenda kegiatan dalam dunia akademik dan kemahasiswaan yang sangat bermanfaat. UMSU sangat mendukung kegiatan yang mendorong perkembangan terkait publikasi dan penulisan buku selalu meningkat.
Berdasarkan data, jumlah dosen UMSU yang menulis buku 581 orang. Ini akan terus ditingkatkan. Bincang sore hari ini adalah satu cara agar dosen kita meningkatkan publikasi buku. Rektor mengapresiasi UMSU Press yang sudah menerbitkan 257 naskah dengan cetak 26.600 eksemplar.
“Ini suatu kesyukuran dan ini akan terus meningkat,” ujarnya.
Narasumber Anggun Gunawan dalam presentasinya mengatakan, motivasi awal menulis buku bukan mencari uang tapi sharing pengetahuan. Diceritakannya, di UK sendiri penghasilan dari menulis buku masih di bawah UMR di negara tersebut.
“Alangkah baiknya memang bagaimana para mahasiswa S2 itu menulis dahulu baik dari tugas kuliah atau dari tesisnya. Ini akan lebih bermanfaat ke depan. Direktur Pascasarjana, Syaiful Bahri lebih kepada memotivasi mahasiswa mau menulis buku dengan cinta. Meminta agar lebih fokus dan komitmen,” ujarnya.
Kemudian, Kepala UMSU Press, Muhammad Arifin menyoroti masih banyak dosen yang jago speaking tapi lemah dalam publikasi buku. Kondisi ini harus diperbaiki, dosen yang tidak mampu menulis bisa belajar ke penerbit atau berkolaborasi.
“Saat ini, UMSU Press terus bergerak mendampingi dan memotivasi dosen mau menulis buku dengan memberi ruang konsultasi dan pinjaman. Acara di akhiri dengan tanya jawab.
Tampil sebagai narsum terakhir, Direktur Pascasarjana UMSU Dr Syaiful Bahri MAP menyampaiakan motivasi menulis buku untuk dosen dan mahasiswa. Dikatakannya, menulis itu tidak sulit, asalkan didasarkan oleh rasa cinta.
“Ya, aktivitas menulis itu harus didasarkan oleh cinta. Kalau sudahdilandasi rasa cinta insha Allah akan tumbuh semangat untuk menulis,” sebutnya.
Ia juga menyampaikan beberapa langkat strategi menulis, yakni berawal dari hobbi, kemudian memunculkan ide atau gagasan yang didasari oleh pengalaman. Lalu gagasan tersebut diasah dengan latihan. Dan terakhir diamalkan lewat action.
Terkait mengasah kemampuan menulis, kata Syaiful Bahri menjelaskan bahwa secara anatomis manusia itu memiliki 3 komponen, yakni otak, fisik dan hati. Ketiga komponen ini harus senantiasa diberikan makan.
Dijelaskannya, otak dikasih makan dengan membaca, misalnya, didalam ajaran Islam itu ada perintah iqra’. Fisik atau jasmani harus diberikan asupan makanan yang baik dan benar. Sedangkan hati harus senantiasa disirami dengan nilai-nilai spritual.
“Pemberian makan ketiga komponen ini penting untuk diperhatikan untuk agar seseorang mampu mengoptimalkan kemampuan menulisnya,” kata Syaiful Bahri.
Melihat besarnya antusiasme peserta dan pentingnya kegiatan ini, dalam epilognya moderator yang juga Wadir Pascasarjana UMSU, Assoc. Prof. Dr. M. Fitra Zambak MSc berjanji akan menjadikan acara ini sebagai agenda rutin kedepannya. (*)