TAJDID.ID || Cendekiawan Islam Ulil Abshar Abdalla mengungkapkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, terutama pada masa PPKM Darurat Jawa-Bali.
Kesalahan pertama Jokowi menurut Ulil adalah saat gelombang pandami begitu dahsyat, ia telah menyerahkan dan menjadikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) sebagai Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali.
Demikian dikatakan tokoh Islam Liberal ini melalui akun Twitter pribadinya @ulil pada Rabu, 14 Juli 2021.
“Kesalahan terbesar Pak Jokowi hari2 ini, saat gelombang pandemi begitu dahsyatnya: menyerahkan kendali pandemi di Jawa-Bali ke Luhut,” cuit Ulil.
Tidak sampai disitu, Ulil juga menilai Luhut yang sudah diserahi tanggungjawab juga melakukan kesalahan yang cukup besar, yaitu mengklaim Covid-19 sudah terkendali.
Ulil mengatakan, klaim yang disampaikan Luhut tersebut tidak sesuai dengan fakta di lapangan, pasalnya, fakta yang ada di lapangan sangatlah parah.
“Dan kesalahan terbesar Luhut setelah diserahi kendali: mengatakan, pandemi sudah terkendali. Sementara kenyataan di lapangan PARAH sekali,” ujarnya.
Kesalahan terbesar Pak Jokowi hari2 ini, saat gelombang pandemi begitu dahsyatnya: menyerahkan kendali pandemi di Jawa-Bali ke Luhut. Dan kesalahan terbesar Luhut setelah diserahi kendali: mengatakan, pandemi sudah terkendali.
Sementara kenyataan di lapangan PARAH sekali.
— Ulil Abshar-Abdalla (@ulil) July 14, 2021
Dalam cuitan selanjutnya, Ulil menyebut kesalahan terbesar ke dua yang dilakukan Jokowi adalah ia cenderung diam terkait polemik vaksin Gotong Royong atau vaksin berbayar.
Diamnya Jokowi menurut Ulil seakan mengizinkan langkah BUMN yang menjual vaksin melalui Kimia Farma itu.
“Kesalahan terbesar kedua Pak Jokowi adalah diam2 seperti mengizinkan adanya vaksin berbayar, bahkan untuk individu,” sebutnya.
Ulil juga merasa tersakiti terkait nama vaksin berbayar yang diberi nama vaksin Gotong Royong karena hal itu jauh dari semangat gotong royong.
“Dan yg menyakitkan bagi saya: vaksin berbayar itu dinamai Vaksin Gotong Royong. Padahal semangatnya jauh dari ajaran Gotong Royong,” ungkapnya.
Kesalahan terbesar kedua Pak Jokowi adalah diam2 seperti mengizinkan adanya vaksin berbayar, bahkan untuk individu. Dan yg menyakitkan bagi saya: vaksin berbayar itu dinamai Vaksin Gotong Royong. Padahal semangatnya jauh dari ajaran Gotong Royong.
Ya Allah, negerikuuu… 😭
— Ulil Abshar-Abdalla (@ulil) July 14, 2021
Ulil kemudian meminta Jokowi terjun langsung memimpin “perang” melawan pandemi.
Kendati demikian, Ulil tidak mempermasalahkan tugas dalam melawan Covid-19 ini dilegasikan ke jajarannya, namun dia meminta agar Jokowi terlihat sebagai panglima utama.
“Lha mbok Pak Jokowi kelihatan terjun sendiri lah, memimpin “perang” melawan pandemi. Oke lah, tugas didelegasikan ke si A, B, C, dst. Tapi mbok kelihatan Pak Jokowi panglima utamanya gitu lho,” ucapnya.
“Situasi parah begini, tapi saya ndak melihat kepanglimaan itu pada presiden. Sedih,” tegasnya.
Lha mbok Pak Jokowi kelihatan terjun sendiri lah, memimpin "perang" melawan pandemi. Oke lah, tugas didelegasikan ke si A, B, C, dst. Tapi mbok kelihatan Pak Jokowi panglima utamanya gitu lho.
Situasi parah begini, tapi saya ndak melihat kepanglimaan itu pada presiden. Sedih.
— Ulil Abshar-Abdalla (@ulil) July 14, 2021
(*)