TAJDID.ID~Tuban || SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban meraih prestasi pada lomba olahraga tradisional yang diadakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Tuban, Selasa (8/6/2021)
Di bawah asuhan pelatih Yuda Utama dan Munawar, para Taruna dan Taruni berhasil menyingkirkan lawan-lawannya dalam ajang tersebut.
Cabang olahraga yang diikuti adalah sumpit, dagonan, gobak sodor (hadang), terompah dan egrang.
Dari cabang lomba tersebut, SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban berhasil meraih juara 1 dan 3 pada cabang sumpit dan juara 2 pada cabang hadang putri.
Yuda Utama selaku pembina menuturkan bahwa, taruna yang meraih juara satu akan dibina oleh Dispora untuk mengikuti perlombaan tingkat Propinsi Jawa Timur yang diselenggarakan pada 21 Juni mendatang di Kabupaten Ngawi.
“Terus berlatih lebih giat sehingga mendapatkan hasil yang terbaik demi nama baik alamamater sekolah.”ucap Yuda
Kepala SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban, Suyanto saat menyerahkan hadiah mengatakan bahwa restasi yang diraih oleh anak didiknya adalah luar biasa, mengingat perlombaan diadakan di tengah-tengah pandemi Covid.
“Ini kegembiraan bagi sekolah. Kalian luar biasa, bisa menoreh prestasi di masa pandemi. Ini prestasi yang langka, karena kesempatan ini jarang sekali ada.”ucapnya
“Saya ucapkan terimakasih kepada peserta lomba yang dengan semangatnya saat bertanding, para pelatih dan juga Waka Kesiswaan sebagai kordinator dan penyemangat peserta lomba.”imbuhnya
Sampai saat ini kata dia, anak didiknya masih ada yang mengikuti Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat propinsi.
“Sebelumnya ketika lomba LKS Wilayah Kerja (Wilker) tingkat satu, kita meraih juara 2 kita kirim ke tingkat propinsi, mulai tanggal 6 Juni kemarin sudah berada di Probolinggo bersama dengan pembimbimbingnya yaitu Ibu April dan Bapak Khoirul.”kata dia
Dia menuturkan bahwa, peraih juara satu lomba LKS akan mendapat keistimewahan dari dinas Pendidikan, yaitu bebas masuk perguruan tinggi negeri dan bebas biaya kuliah.
Walaupun SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban menduduki peringkat teratas dalam penempatan siswa magang di Jepang, Spanyol, Kanada, Taiwan dan Afrika Selatan, dia berpesan kepada anak-anaknya agar jangan lupa akan tradisi turun temurun.
“Selama ini di pikiran kalian adalah luar negeri, Jepang, Sepanyol, tapi jangan lupa teadisi turun temurun di masyarakat.”tutupnya. (*)
Kontributor: Iwan A Gani