TAJDID.ID~Lombok || Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Nusa Tenggara Barat (DPD IMM NTB) menggelar Webiner Nasional ajak kader, Pemuda, Mahasiswa dalam Membaca arah merdeka belajar serta menakar masa depan pendidikan di NTB dan Indonesia.
Acara yang berlangsung dengan menggunakan Zoom Meeting, Sabtu (8/5), mengankat tema “Merdeka Belajar; Membangun masa depan indonesia” menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd,. M.Pd. Kepala Dinas dan kebudayaan Provinsi NTB, Ketua Umum DPP IMM Najih Prasetyo, Rektor ITB Ahmad Dahlan dan Dwi Jaya Saputra Pemuda milenial NTB.
Ketua Umum DPD IMM NTB Miftahul Khair dalam sambutannya menyampaikan, salah satu ikhtiar IMM adalah mengupayakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia.
“Tentu dalam hal ini juga menyoal tentang pendidikan serta kulalitas pendidikan di NTB Khususnya & Indonesia umumnya. Maka ditengah Wabah Covid-19 ini IMM juga mengambil langkah untuk ikut serta dalam mencegah wabah Covid-19. Terlebih dalam soal pendidikan,” ujarnya.
Ditegaskannya, sebagai organisasi Kemahasiswa dan kepemudaan IMM akan mengambil langkah untuk ikut serta membatu dan memaksimalkan pencegahan Covid-19, serta mengambil bagiaan dalam melibatkan 10 Pimpinan Cabang IMM di seluruh Kabupaten/Kota di NTB dalam ikut serta menghidupkan pendidikan dengan menjadi guru relawan sebagaimana yang dicanangkan Kapala Dinas Dikbud Provinsi NTB hal ini untuk memastikan bahwa peserta didik kita diseluruh pelosok NTB itu mendapatkan kemerdekaan belajar.
Ketua Umum DPP IMM Najih Prastyo menyampaikan bahwa acara ini selain memberika edukasi bagi kalagan pemuda, mahasiswa milenial dalam memahami kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam pendidikan era Pandemi Covid-19 dibawah kepemimpinan Menteri Mas Nadim Makarim.
Dituturkannya, salah satu konsep yang telah diimplementasikan adalah merdeka belajar, merdeka mengajar dan merdeka Kampus, semua ini menjadi program yang sangat familiar di masyarakat indonesia, selain itu pendidika harus merata yang dilakukan oleh pemerintah, agar tidak terjadi pendidikan tinggi yang dijadikan industrialisasi semata.
“Tapi harus lahir keseimbangan supaya tidak terjadi pendidikan yang maju lebih dulu makin maju dan pendidikan tinggi yang kelaster rendah semakin rendan. Untuk itu perlu pendidikan penyadaran,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Dikbud Provinsi NTB Dr. H. Aidy Furqan, S.Pd,. M.Pd. menyampaikan, bahwa mengacu pada peraturan ke-4 Kementrian hasil revisi dengan realita covid masih meraja lela. pendidikan di NTB ada yang Online dan Ofline dengan sistem Sif agar dengan memperhatikan penyusunan, penampilan, pelaksanaan, pelayanan dan prestasi.
“Di setiap sekolah, agar terjadi keseimbangan, namun memang ada kebijakan khusus bagi sekolah terpencil dan pedalaman untuk tetap melakukan tatap muka dengan melihat kondisi yang terjadi, maka dikbud NTB mengajak juga setiap unsur untuk terlibat membantu pelaksanaan pendidikan sehingga dapat membantu generasi agar tidak buta huruf,” jelasnya.
Melalui seminar Nasional ini DPD IMM NTB mengajak semua unsur terlebih khusus kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, untuk ikut terlibat dalam melakukan evalusi dalam melihat kebijakan pemarintah tentang pendidikan ditengah Wabah Covid-19 ini, misal Implementasi Program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, apakah sudah terlaksana maksimal atau tidak,
Ketua Umum DPD IMM NTB Miftahul Khair. berkomitmen untuk mengawal proses pendidikan Merdeka Belajar serta Pencegahan Covid-19 secara maksimal bersama 10 PC IMM Kabupaten/Kota di NTB.
Disamping itu ia menegaskan bahwa jika pimpinan IMM di Kabupaten Kota menemukan hal yang tidak sesuai dengan konsep pendidikan Merdeka Belajar serta data dilapangan yang tidak sesuai maka pihaknya merasa perlu untuk rapatkan barisan guna menyuarakan ke pemerintah Provinsi NTB. .(*)
Kontributor: Ar Yandis Nababan