TAJDID.ID~Barus || Setelah beberapa waktu terhenti, akhirnya rencana Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) membuka cabang di Barus akan segera terwujud.
Untuk merealisasikan rencana itu, tim dari OIF UMSU bersama jajaran Pemerintah kabupaten Tapanuli Tengah melakukan survei lokasi guna pembangunan pusat peradaban itu.
Dikutip dari laman infomu.co, Kepala OIF UMSU, Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar menjelaskan, dari sejumlah lokasi yg disurvei, lahan pantai Kade Tigo merupakan area yg paling ideal untuk dibangunnya pusat peradaban tersebut.
“Alasan pemilihan lokasi di ini adalah dikarenakan ia berada tepat di pinggiran pantai (laut) dan secara persis menghadap ke barat. Selain itu seperti diketahui , di malam hari langit di kawasan Barus secara umum relatif cerah sehingga sangat baik dijadikan tempat observasi dan penelitian benda-benda langit,” ungkapnya.
Bagi UMSU, pembangunan ini bertujuan menjawab tantangan perguruan tinggi yang harus selalu berimprovisasi demi kepentingan akademik, penelitian, dan berkontribusi untuk bangsa.
Sementara dalam konteks pemerintah Tapteng hal ini bertujuan mengoptimalkan potensi sosial budaya dan sejarah yang dimiliki oleh Barus sebagai titik nol peradaban Islam di Nusantara.
Dalam waktu dekat, kata Arwin, pembebasan lahan akan segera terealisasi dan dengan demikian pembangunan pun akan dimulai.
“Adapun lokomotif pengembangan pusat peradaban ini nantinya akan di jalankan boleh tim OIF UMSU yang sejak lama memang sdh melakukan observasi dan penelitian benda-benda langit di Barus,” katanya.
Penelitian Benda-benda Langit
Selama ini, UMSU melalui tim Observatorium Ilmu Falak (OIF) secara intensif telah melakukan penelitian benda-benda langit di Pantai Barus, Tapanuli Tengah yang berhadapan dengan Samudera Hindia. Selain Barus penelitian juga di lakukan di Pantai Cermin, yang berhadapan dengan Selat Malaka.
Arwin menuturkanr, dari penelitian yang dilakukan maka lokasi pantai barus adalah lokasi yang paling tepat karena langsung berhadapan dengan laut lepas, tanpa halangan, dan bebas polusi. ”
“Berbeda bila pengamatan itu dilakukan dari lokasi OIF di Lantai 7 Gedung Pascasarjana UMSU di Jalan Denai,” sebutnya.
Diharapkan dengan terbangunya Pusat Peradaban yang juga sekaligus bagian dari OIF UMSU maka akan dapat menjadi salah satu ikon baru baik bagi persyarikatan Muhammadiyah maupun pemerintah daerah dalam mengembangkan ilmu dan peradaban.
Sementara itu, Rektor UMSU Dr Agussani MAP selama ini sangat memberi perhatian ada pembangunan Gedung Perdaban dan OIF UMSU di Barus Sumatera Utara. (*)