Oleh: Putrama Alkhairi
Kehadiran Pemimpin baru tentu membawa angin segar bagi pengembangan dan kemajuan UIN Sumut. Sejumlah harapan akan hadir di tengah sejumlah masalah yang harus segera diatasi dengan berbagai pendekatan humanis dan dalam bingkai “Rahmatan lil Alamin”.
Setelah semua struktur kelembagaan UIN terbentuk dengan diisinya sejumlah sumber daya manusia yang memadai di bidangnya masing-masing, maka selanjutnya tentu akan melakukan konsolidasi dan program strategis.
Langkah tersebut tentu saja mempedomani visi dan misi rektor terpilih dengan penyesuaian yang terukur akan regulasi dan perundang-undangan yang berlaku, ditambah tentu saja ada ruang ruang inovatif untuk peningkatan kualitas program dengan pilihan skala prioritas bagi kemajuan UIN kedepan.
Dalam melakukan kerja kerja produktif dimungkinkan juga melakukan kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, sehingga kerja dan program yang dilaksanakan bukannya hanya menjadi lebih baik, namun juga dapat dirasakan bersama oleh para pihak sesuai bidang dan tugasnya masing-masing.
Sinergitas program juga saat ini menjadi trend kebijakan bagi upaya percepatan capaian program yang berorientasi out-come. Pimpinan Universitas kedepan kami harapankan lebih membuka ruang publik untuk partisipasi konstruktif dan elemen-elemen kampus lebih terbuka akan hal baru yang baik agar lebih banyak pihak yang terlibat dalam rangka ikut serta baik langsung maupun tidak langsung dalam pengembangan dan kemajuan UIN tercinta.
Para mahasiwa UIN, bagaimana dapat menghadirkan kualitas program dan kegiatan yang mengharumkan nama baik UIN dengan sejumlah prestasi dengan demikian harus terbangun iklim yang kondusif di kampus dan ruang berkreasi dibuka seluas luasnya , bagaimana mahasiswa UIN menjadi sosok para akademisi yang menonjol dalam bidang pengetahuannya dan sekaligus bermoral utama.
Mahasiswa UIN harus terkenal mengunakan argumentasi yang cerdas dan berbasis digital. Mahasiswa mesti menciptakan banyak ruang diskusi yang teragendakan dengan sempurna.
Para dosen juga harus menunjukkan kelasnya sebagai pengajar dikampus ternama, mesti ada kebanggaan mengajar di UIN sebagai kampus yang sejajar dengan kampus kampus besar didunia. Para dosen harus banyak melahirkan karya dan penilitian yang membumi dan bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat terutama di sumatera utara.Dosen dan mahasiswa sebuah interaksi edukasi yang terskema dengan dinamika komunikasi produktif.
Para alumni juga harus memiliki kebanggaan pernah mendapat pendidikan yang mamadai dari UIN KITA. Para Alumni yang berhasil dan aktif memimpin dan mendapat posisi strategis di masyarakat dan pemerintahan harus bahu membahu dengan kampus dengan tentu saja menjaga komunikasi yang efektif dengan elemen kampus termasuk para petinggi kampus.
Kalau semua berkolaborasi dengan niat yang sama untuk kemajuan UIN sebagai univesitas Islam kebanggaan bersama kami yakin UIN akan menjadi pusat pertumbuhan kampus Islam terbesar di Regional Sumatera.
Selama ini asset UIN dimiliki sudah diberdayakan, namun optimalisasi asset harus terus dikembangankan dengan bantuan dan kerjasama berbagai pihak .Ada sejumlah lokasi kampus di jalan Sutomo, di Pondok Surya,di Kampus Jalan Pancing dan Kawasan Kampus Baru di kecamatan medan tuntungan dan lokasi lainnya dan sejumlah hibah yang diberikan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah serta badan usaha dan perorangan, kesemuanya itu memerlukan tata kelola yang antisipatif.
Untuk pemeringkatan kualitas Kampus tentu ada parameter yang telah ditetapkan sebagai standart penilaian dan hal dasar ini tetap menjadi focus utama namun kesemuanya juga sangat tergantung manajemen sumberdaya manusia. Dan fasilitas pendukung terkadang juga factor yang tidak bisa diabaikan bahkan pada kenyataan faktanya kondisi ini justru menjadi perhatian publik , bagaimana performance atau tampilan muka itu juga daya tarik yang luar biasa dan menjadi penilaian publik maka ketika ada mimpi mendirikan gedung tinggi sebagai “Pusat Bisnis Syariah” di kampus Sutomo layak juga dipikirkan.
Kekuatan univesitas ini tergantung kebersamaan dan keseimbangan langkah yang berirama dengan seorang dirigen yang sudah ditetapkan sebagai Rektor UIN kita.
Ada sejumlah potensi yang dapat dikerjakan, yakni mengakses kesemua pola pembiayaan APBN, APBD dan kerjasama dengan para pihak, termasuk hibah dan CSR dari pihak ketiga.
Ada juga langkah yang harus ditempuh untuk membuat pola pembiayaan mandiri atau badan usaha milik UIN yang melakukan usaha bisnis. Hal ini juga berpengaruh terhadap pemeringkatan sekala nasional dan internasional.
Dengan perkembangan fakultas umum yang terjadi juga akan membuat tantangan baru bagi fakultas agama, seperti di kampus kampus Islam swasta, maka kecendrungan ini harus juga diantisipasi agar kedepan keseimbangan minat mahasiswa bisa terwujud. Fakultas agama harus dilengkapi peralatan modern dan mesti ada isu besar seperti pusat kajian keuangan syariah dan pusat pusat kelembagaan agama yang performennya megah dan menjadi daya tarik utama .Apalagi kalau prasyarat para pemimpin yang membidangi keuangan harus ahli ekonomi dan menguasai neraca dan laba rugi karena tuntutan profesionalisme.
UIN Sumut akan bergerak kearah yang lebih maju tentu membutuhkan dukungan penuh semua pihak dan meminimalisir narasi narasi yang tidak produktif tentu akan membuat iklim yang lebih mudah bagi usaha dan karya terbaik dan empati publik muncul lebih banyak melihat kampus UIN Sumut yang lebih sejuk dan memberikan pencerahan yang memadai untuk semua. Semoga. (*)
Penulis adalah Alumni Fakultas Ushuluddin UIN Sumut stambuk 1986 – 1992 jurusan Akidah Filsafat.