• Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan
Jumat, Mei 16, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Covid-19 dan Radikalisasi Nasional

Shohibul Anshor Siregar by Shohibul Anshor Siregar
2020/11/10
in Opini, Ulasan
0
Covid-19 dan Radikalisasi Nasional

Ilustrasi

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Shohibul Anshor Siregar


Banyak hal yang janggal, mulai dari pandang enteng, ignorance, mislead hingga bad governance yang sangat terbuka ke mata rakyat.

Faktor struktural lainnya ialah politik anggaran yang salah. Refocusing memberi tanda kuat tentang rasa takut terjungkal gegara krisis ekonomi hingga kecanggungan menunjukkan seolah ekonomi lebih penting dari manusia.

Korporasi disuntik dana fantastis, begitu juga UMKM. Itu seolah amat benar. Tetapi masalahnya adalah bahwa jika korporasi ini terus meningkatkan produksinya, UMKM juga sama, kira-kira siapa yang akan membeli produk mereka itu?

Rakyat tak bekerja dan yang tak punya tabungan sudah cengap-cengup, kaum aghniya yang bulan-bulan pertama era covid banyak berinfaq kini sudah jauh menurun sedangkan frekuensi PHK makin gencar.

Karena itu rakyat harus diberi pekerjaan dan itu memang perintah imperatif UUD 1945. Transfer dana ke daerah (dar APBN) masing-masing Rp 5-7 triliun untuk setiap Kabupaten dan kota, serta Rp 7-15 triliun untuk setiap provinsi menjadi solusi.

Jangan hanya DKI dan jabar yang diberi anggaran besar. Diskriminasi itu mengundang radikalisasi karena rakyat Indonesia tak hanya di dua daerah dan tak perlu menanti mereka marah besar.

Dana itu digunakan untuk membangun infrastruktur dengan cara padat karya. Tentu tidak seperti model yang ditempuh Presiden Jokowi membawa China dan memberinya keleluasaan berlebebih hingga tukang pacul bergaji fantastis pun harus orang China meski Indonesia terus mengekspor kuli.

Enam tahun terakhir besar sekali angka pertumbuhan infrastruktur, tetapi itu diikuti oleh angka gulung tikar amat besar pada perusahaan yang bergerak dalam bidang infrastruktur di Indonesia. Paradoks ini masih diperparah lagi misalnya jika China memerlukan cangkul dan paku, ia langsung bawa dari China.

Isyu arogansi pekerja China ini juga amat serius yang membuat rakyat teringat rodi dan kerja paksa saat penjajah masih jaya di tanah leluhur. Jangan dikira dengan mengundangkan HIP semua bisa reda, malah terbukti makin marak karena nalar rakyat terbukti jauh lebih bening tentang Pancasila ketimbang produsen RUU HIP.

Jangan berharap saudagar survei dan buzzer beranggaran besar bisa meredakan resistensi. Itu kekeliruan besar.

Jika resep refocusing dan pengelolaan isu publik tak dikelola baik, menteri dan para juru bucara bernalar paspasan terus berceloteh, maka proses radikalisasi ini akan terus berlangsung karena faktor struktural seperti pemaksaan politik hukum Omnibuslaw tak hanya ditolak oleh kaum buruh, tetapi juga kalangan yang amat luas termasuk oleh lembaga-lembaga internasional.

Radikalisasi bisa berakhir dengan sesuatu yang akan bertoreh duka, misalnya civil dis-obesience. Saya tidak suka membayangkan itu. Tetapi katakanlah karena musim pilkada transaksional dalam satu bulan terakhir akan mengalirkan sembako ke rumah dhuafa, tetapi setelah itu apa? (*)


Penulis adalah Dosen FISIP UMSU

(Artikel ini disampaikan dalam diskusi di MUI Sumut, Selasa,10/11/2020)

Tags: COVID-19radikalisasi
Previous Post

Dinsos Banda Aceh Tertibkan Delapan Anak Jalanan dari Luar Aceh

Next Post

Syaikh H Ibrahim Sitompul, Pahlawan dari Huta Patuan

Related Posts

Pentingnya Jurnalisme Responsif Pandemi Covid-19

Pentingnya Jurnalisme Responsif Pandemi Covid-19

15 Agustus 2021
196

Tanggapi Tudingan Gubernur Riau, Edy Rahmayadi: Tak Boleh Salah Menyalahkan

13 Agustus 2021
267
Foto: Vaksinasi Massal ke-2 di Medan

Foto: Vaksinasi Massal ke-2 di Medan

12 Agustus 2021
189
HIMMAH UNIMED Berikan 100 Paket Sembako kepada Mahasiswa yang Terdampak Covid-19

HIMMAH UNIMED Berikan 100 Paket Sembako kepada Mahasiswa yang Terdampak Covid-19

7 Agustus 2021
138
Dukung Penanggulangan Covid- 19, IMM Tapsel-Padangsidimpuan Salurkan Bantuan Sembako

Dukung Penanggulangan Covid- 19, IMM Tapsel-Padangsidimpuan Salurkan Bantuan Sembako

5 Agustus 2021
174

Kewalahan Hadapi Gelombang Baru Covid-19, RS di Thailand Beli Kontainer untuk Simpan Mayat

1 Agustus 2021
156
Next Post
Syaikh H Ibrahim Sitompul, Pahlawan dari Huta Patuan

Syaikh H Ibrahim Sitompul, Pahlawan dari Huta Patuan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In