• Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan
Sabtu, Mei 17, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Pilkada Solo dan Medan

Shohibul Anshor Siregar by Shohibul Anshor Siregar
2020/07/20
in Opini, Ulasan
0
Pilkada Solo dan Medan

Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution. (Foto: kompas.com)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Artikel ini dibuat berdasarkan pertanyaan seorang jurnalis; Ahad pagi, kemarin.

Jurnalis itu antara ingin pendapat saya soal pendatang baru di dunia politik khususnys anak dan menantu Presiden Jokowi.

Di Solo ada anak kandung pak Joko Widodo, Gibran. Sedangkan di Medan ada Bobby menantu Jokowi, jelas jurnalis itu.

Kata jurnalis itu Bobby beroleh banyak dukungan, salah satunya dari Ketua MUI Medan Prof Dr Muhammad Hatta yang bahkan menilai seperti Ali Bin Abi Thalib, sama sama di usia muda dan dipandang mampu memberantas korupsi.

 

Tidak Dilarang

Pertama perlu ditegaskan bahwa tidak ada larangan bagi siapa saja untuk mendorong anak, menantu atau kerabat untuk menduduki jabatan atau berebut jabatan tertentu dalam pemerintahan, apalagi melalui pemilihan langsung.

Orang mungkin ada yang berpendapat ini dan itu. Namun pro dan kontra pasti hanya sebatas yang tak menyangkut boleh tidaknya secara hukum anak, menantu atau kerabat petinggi negara mencalonkan diri dalam pilkada. Sekali lagi, tidak ada larangan untuk itu.

 

Awali dari Jabatan Menteri

Jika saya Jokowi, kedua anak dan menantu saya itu lebih baik saya ikutkan di dalam kabinet saja.

Gibran Rakabuming misalnya menjadi Menteri Perdagangan dan Bobby Nasution Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Ini sesuai rekam jejak masing-masing saja. Jika saya tak salah, Gibran sangat berbakat dalam bidang perdagangan, khususnya usaha dan investasi kuliner.

Bobby Nasution orang yang sangat sukses dalam bidang proverti di tanah air. Ia masyhur dalam bidang itu.

Pada Kementerian, sebagai Presiden, saya yang langsung mengedalikan; dan span of control saya menjamin mereka berdua tak akan kewalahan menjalankan tugas meski pun keduanya masih sangat belia.

Menurut kelembagaan negara kita tentu Kementerian yang mereka pimpin berada di bawah koordinasi seorang Menteri Koordinator yang secara lebih teknis bisa mengarahkan.

Mereka pun bisa menunjuk orang-orang berbakat dan sangat ahli menjadi Wakil Menteri, Direktur Jenderal, Direktur dan pejabat-pejabat eselon lainnya. Tugas mereka bisa sangat sukses memimpin Kementerian.

Kendati menurut konstitusi seorang Presiden hanya boleh menjabat selama dua periode, namun sebagai Presiden yang memimpin Indonesia selama dua periode, saya tetap saja memiliki peluang besar untuk berdiplomasi dengan presiden yang akan menggantikan saya agar kedua anak dan menantu saya itu dapat diangkat kembali pada Kementerian yang sama.

Sekiranya salah satu atau keduanya sama-sama tak berhasil masuk kabinet pada era setelah saya, barulah langkah politik baru dibuat dengan menempuh jalur pemilihan langsung.

Dengan bekal pengalaman sebagai Menteri Gibran akan favorit menang dalam pilkada. Bukan Pilkada Solo, itu bukan lagi kelasnya, melainkan menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Begitu pun Bobby Nasution, kelak dapat diperkirakan akan sangat mudah mengungguli rival-rivalnya menuju Sumut 1.

Perkiraan umum kedua anak dan menantu saya itu bisa menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing selama dua periode.

Maka tentu sajs masa 10 tahun 8sudah lebih dari cukup untuk merancang langkah untuk RI 1 bagi Gibran.

Catat bahwa Sumatera Utara adalah daerah terbesar di luar Jawa, dan salah satu daerah terbesar di Jawa adalah Jawa Tengah.

 

Tantangan Yang Sulit

Bertarung pada Pilkada Solo dan Medan adalah hal cukup sulit bagi Gibran Rakabuming dan Bobby Nsution.

Pasalnya resistensi politik cukup besar dan sama sekali tak dapat dibaca dari pengelompokan partai yang bergabung dalam koalisi mereka atau mudahnya mereka beroleh dukungan partai untuk menjadi calon.

Saya tak menepis jika orang mengatakan bahwa kondisi ini sesungguhnya bagi Jokowi serba salah.

Jika anak dan menantunya menang di dua daerah, orang akan bilang “ya iyalah, masa anak dan menantu Presiden kalah? Kan semua kekuatan pemerintahan menjadi tim pemenangan?” Sebaliknya jika kalah, entah apalagi yang akan dikatakan orang.

 

Dukungan Ketua MUI

Saya lebih baik beranggapan bahwa Ketua MUI Kota Medan Prof Dr Muhammad Hatta tidak pernah benar-benar pernah berniat mengucapkan bahwa Bobby Nasution identik Ali; muda dan dapat diandalkan memberantas korupsi. Ya, saya anggap media salah kutip.

Jika pun hal itu benar-benar pernah terucapkan oleh Ketua MUI Kota Medan Prof Dr Muhammad Hatta, saya anggap beliau hendak memberi pendidikan politik dengan menggambarkan bahwa dunia politik dan pemerintahan penuh tantangan.

Salah satu di antara tantangan beratnya ialah kemaharajalelaan korupsi, baik di puncak pemerintahan maupun di level terendah. (*)


Shohibul Anshor Siregar, Dosen FISIP UMSU

Tags: Gibran Rakabuming Bobby NasutionPilkada MedanPilkada SoloPolitik Dinasti
Previous Post

Fuad Bawazier: UU No 2 Tahun 2020 Picu "Moral Hazard"

Next Post

Akhyar Semakin Gencar Sosialisasikan Perwal 27/2020

Related Posts

Teguh Prakosa Pertajam Komunikasi dengan Muhammadiyah Solo

9 Oktober 2024
127
Tolak Politik Dinasti, RTPD Sumut Segera Bentuk Jaringan di Seluruh Daerah

Tolak Politik Dinasti, RTPD Sumut Segera Bentuk Jaringan di Seluruh Daerah

14 Juli 2024
281
BEM Universitas Mataram Tolak Keras Politik Dinasti

BEM Universitas Mataram Tolak Keras Politik Dinasti

13 Desember 2023
163
BEM UIN Semarang Tolak Putusan MK dan Politik Dinasti Jokowi

BEM UIN Semarang Tolak Putusan MK dan Politik Dinasti Jokowi

18 November 2023
168

Anies: Indonesia Bukan Milik Satu Dua Keluarga

28 Oktober 2023
284
Ada Anomali Politik di Pilkada Medan, Ini Kata Pengamat

Sengketa Pilkada Medan, Shohib Menilai Perlawanan Kubu Akhyar-Salman Belum “Habis”

1 Februari 2021
206
Next Post

Akhyar Semakin Gencar Sosialisasikan Perwal 27/2020

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In