Oleh : Budi Nurastowo Bintriman, Muballigh Akar Rumput. Pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Asy-Syifa’ Bantul (2012 – 2017)
Perhatian… perhatian…!!! Tiap-tiap sesuatu yang heboh membahana selalu diiringi teori konspirasi. Apa sajalah itu. Gunung Merapi meletus atau erupsi beberapa tahun yang lalu, memunculkan teori konspirasi. Konon kata teori konspirasi, bahwa ada pihak asing yang mencuri energi panas magma gunung Merapi, tapi mengalami kebocoran.
Belum lagi teori konspirasi “dunia lain”. Konon kata teori konspirasi, bahwa Kyai Petruk penunggu gunung Merapi sedang ewuh mantu atau besanan dengan Nyi Roro Kidul penunggu Samudera Hindia. Ditambah dan ditimpali bumbu-bumbu penyedap mitos yang tumbuh subur di tengah-tengah masyarakat Jawa.
Khas Indonesia, kalau sudah begini bermunculanlah gerombolan paranormal mengembangkan versinya masing-masing. Mereka bak sedang berlomba seru-seruan. Yang paling seru, akan mendapat paling banyak pengikut. Tapi intinya mereka bisa numpang beken. Maka lihatlah wajah mereka yang jadi kerap muncul di tv-tv hiburan dan di medsos-medsos penggembira.
Bumi ini bulat seperti bola atau bundar pipih seperti meja? Muncul teori baru sama sekali, bahwa bumi ini flat bundar terhampar. Argumentasinya canggih dan bertele-tele. Dalam pemaparan teorinya, ada tuduhan bahwa bentuk bumi itu bulat seperti bola yang diyakini selama ini, adalah teori konspirasi yang bla bla bla. Silahkan saksikan videonya yang berseri-seri itu!
Anehnya, pihak tertuduh justeru menjawabnya dengan sebaliknya. Bahwa justeru teori baru bentuk bumi itu flat bundar terhampar adalah teori konspirasi. Tapi pihak tertuduh ini menjawabnya cukup dengan bersantai-santai saja. Dan tengoklah, pengusung teori baru itu menjadi beken bukan?
Sampai-sampai, oleh karena saking semangatnya berteori konspirasi, Jerinx SID berani (atau gegabah) menyatakan, bahwa agama itu konspirasi. Alasannya sejauh ini eksistensinya tak terdukung oleh sains. Padahal saat itu aslinya ia sedang diwawancarai berkenaan adanya teori konspirasi pada pandemi covid-19. Wow, itu jadi jauh sekali implikasinya!
Ini negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasar Pancasila lho! Pada sila pertamanya (yang menjiwai empat sila di bawahnya) ada “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Ini konsensus sakral bangsa Indonesia, yang mengakui keberadaan agama (dalam arti lain berkeyakinan, bahwa agama bukan konspirasi). Apakah dengan pernyataan bombastisnya itu, seorang Jerinx SID sedang hendak mengobrak-ngabrik Pancasila..? Apakah seorang Jerinx SID adalah agen konspirasi yang hendak mencabik-cabik NKRI..? Ha ha ha…ini sih lucu-lucuan saja, wahai pembaca yang budiman.
Yang mungkin adalah Jerinx SID sedang tidak berdaya di tengah hiruk-pikuk dan bahaya covid-19. Atau ia sedang mencari obyek yang harus disalahkan atas tragedi pandemi tersebut, karena dilanda kebingungan dan kelinglungan dalam hidup. Atau ia sedang membela seseorang yang dianggap paling bertanggungjawab di negeri ini, tapi kedodoran menghadapi pandemi covid-19.
Atau apakah ia sedang numpang beken? Tentu para fans Superman Is Death (SID) tak mau terima alasan ini. Kurang beken apa Jerinx SID di dunia musik cadas Tanah Air? Bahkan band-nya berkali-kali mentas di manca negara. Kurang beken apa…!!!
Ini analisa konspiratif (ha ha ha), ia kurang beken dalam hal intelektualitas. Selama ini ia dikenal “hanya” lewat pasang tampang yang di serem-seremkan. Selama ini ia dikenal lewat body atletisnya yang penuh tato. Dan selama ini ia dikenal intonasi suaranya yang dibuat-buat agar lawan bicaranya terintimidasi. Itu semua kegiatan yang tak terlalu banyak melibatkan volume otak.
Maka dengan teori konspirasinya (untuk covid-19 dan agama) ini, Jerinx SID bisa numpang beken dari sisi intelektualitas. Khalayak diharapkan berpendapat, “Oh…ternyata Jerinx SID itu “punya otak” juga to…!” Nah ini keren dan beken bukan…???
Wa-ALLAHU a’lam bishshawwab (*)