TAJDID.ID-Tuban || Di tengah terus bertambahnya jumlah pasien positif Corona di Indonesia, banyak juga ditemukan kabar palsu atau hoaks seputar virus tersebut yang beredar di masyarakat. Sebagaimana yang dialami oleh FN, warga Desa Glodog Kecamatan Palang Kabupaten Tuban
Isu yang terlanjur beredar di masyarakat bahwa berdasarkan hasil rapid tes dari salah satu rumah sakit swasta di Tuban, FN dinyatakan positif Corona
Mendengar hal tersebut, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Tuban mencari tahu kebenaran kasus tersebut. Melalui perwakilan keluraga FN bernama Hesti menuturkan bahwa hal tersebut tidak benar.
Diapun meminta kepada MCCC Tuban untuk memberi edukasi kepada masyarakat agar tidak termakan hoaks tentang keluarganya tersebut yang isunya sudah membuat keluarganya resah karena akan dijauhi dari pergaulan.
Berikut koronogi kejadian sebenarnya yang disampaikan oleh Hesti kepada MCCC Tuban.
Kemarin sempat tersiar kabar bahwasannya di Desa Glodog ada yang terjangkit Covid-19
Mohon Maaf Saya Konfirmasi ulang sebagai Perwakilan Keluarga tentang kejadian sebenarnya :
1. Tgl 29 April 2020 Pasien Kontrol tentang kehamilannya di salah satu Dokter Kandungan di Kota Tuban. Dokter tersebut mengatakan HPL nya tgl 30…
2. Tgl 30 April Pasien pecah Air Ketubannya, sesuai Rekomendasi Dokter dibawah ke Rumah Sakit Rujukan
3. Dirumah sakit rujukan dicek suhu tubuh ternyata normal kemudian dicek darah “Indikasi Positif” lanjut pemeriksaan tenggorokan dan paru-paru
4. Suami Pasien Memang benar berasal dari Madura tetapi semenjak hamil muda mereka pindah ke Tuban karena kondisi kehamilannya sudah 8 bulan
5. Suami Korban lemas karena Puasa. Pasien meskipun hamil tetap puasa oleh karena itu pasien lemas. Lemasnya bukan karena Virus.
6. Pembukaan 1 sampai 3 persalinan terkendala karena jantung lemah diakibatkan terdengar kabar terjangkit Virus Corona. Kepada yang bikin berita hoax, tolong jangan lagi ya. Masalah hidup dan mati 2 orang anak manusia ini.
7. Suami Korban tidak perna ke malaysia, bentuknya Negara Malaysia juga dia tidak tahu. Makanya kok Allah melarang Ghibah karena lidah tak bertulang bisa ditambahi bisa dikurangi
8. Alhamdulillah Ibu dan Bayi Selamat dan Sehat dua-duanya. (Anaknya Perempuan lho cantik kayak Saya)
9. Hasil tes Tenggorokan dan paru-paru bagus (normal) tinggal menunggu tes SWAB di jakarta… Lama ini pengirimannya, jadi belum bisa dikatakan Virus
10. Jangan lagi Ada Kata “GHIBAH” diantara kita
Sekian dan Terima Kasih
Salam Sayang
Hesti Yokohama (Perwakilan Keluarga)
Liputan: Iwan A Gani
Terima Kasih Pak Iwan A Gani, saya berharap keluarga saya tidak dikucilkan di masyarakat karena virus Covid 19 bukan Aib ataupun penyakit sosial. Untuk itu sebisa mgkn kita merangkul bukan menjauhi.
Terima Kasih LAZIZMU TUBAN atas bantuannya… Mudah2an Artikel ini bisa memberikan Pencerahan terhadap desas sesus di Group WA ataupun di Facebook.
Terima Kasih 🙏🏻
Sama-sama. Aamiin