TAJDID.ID-Medan || Universitas Muhammadiyah Sumatera utara (UMSU) sukses menggelar acara Peluncuran dan Bedah Buku “Kepustakaan Medis-Pandemik di Dunia Islam (Deskripsi dan Anotasi Singkat Manuskrip-Manuskrip Wabah, Pandemi, dan Penyakit Menular) ” karya Dr Arwin Juli Rakhmadi Butar-butar MA.
Acara yang dilaksanakan secara online via aplikasi Zoom ini dibuka langsung oleh Rektor UMSU Dr Agussani MAP dan dan diikuti lebih dari 50 peserta pada Rabu (15/4/2020).
Adapun yang tampil sebagai moderator Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UMSU Dr Muhammad Qorib MA dengan menghadirkan dua pembedah, yakni dr Siti Masliana Siregar Sp THT (Wakil Dekan I FK UMSU) dan Shamsudin Othman (Dosen UPM Malaysia).
Dalam sambutannya Rektor UMSU Dr Agussani MAP mengapresiasi terselenggaranya acara yang sarat dengan keilmuan ini.
“Alhamdulillah, kendati dalam situasi penuh keterbatasan di tengah pandemi wabah Covid-19 saat sekarang ini kita masih bisa melaksanakan acara yang sangat penting dan bermanfaat ini,” kata Agussani.
Secara khusus Agussani mengucapkan terimakasih kepada Dr Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar (dosen UMSU), yang di tengah masa bekerja dari rumah (work from home) sebagaimana telah ditetapkan oleh UMSU masih berkesempatan berkarya dengan menulis buku.
“Tentunya buku ini sangat relevan untuk situasi saat ini, selain kiranya buku ini juga dapat memberi spirit khususnya bagi para dokter yang berada di garda terdepan menangani wabah ini. Sebab, dalam sejarah sebagaimana tampak dari anotasi literatur-literatur manuskrip dalam buku ini, bahwa para dokter, para tokoh agama dan masyarakat secara umum adalah ujung tombak menyelesaikan setiap wabah pandemik yang terjadi,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Agussani, lewat buku ini kita mendapat beberapa wawasan dan informasi penting, diantranya ternyata kebijakan tetap tinggal di rumah (stay at home), tidak pergi atau mendatangi lokasi wabah, tetap berihtiar dan berdoa, adalah telah merupakan tradisi dan tampaknya semacam sunatullah di bangsa- bangsa silam yang mengalami wabah penyakit menular yang bersifat global (pandemik).
“Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih kepada saudara Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar atas terbitnya buku, semoga bermanfaat dan memberi wawasan bagi para pembacanya,” kata Agussani.
Sementara itu dalam paparannya, Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar menuturkan, bahwa buku yang ditulisnya hanya memuat deskripsi dan anotasi singkat naskah-naskah manuskrip yang membahas tentang wabah penyakit menular (pandemi) sepanjang sejarah Islam. Buku ini juga menampilkan informasi singkat karya-karya tersebut, uraian mendetail dan komprehensif tentu membutuhkan waktu yang sangat panjang.
“Motivasi penulisan buku ini tidak lain adalah karena momentum wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang sedang melanda di seluruh dunia saat ini, dan khususnya di negeri kita Indonesia,” ujarnya.
Secara umum, kata Arwin, buku yang ditulisnya berisi informasi sejumlah naskah-naskah manuskrip yang membahas tentang wabah penyakit menular, khususnya yang dikenal dalam sejarah Islam dengan Tha’un.
“Melalui informasi naskah-naskah (manuskrip) yang pernah ditulis oleh para ulama dan dokter Muslim ini, tampak bahwa fenomena wabah penyakit menular (pandemi) sejatinya telah ada dan berulang kali terjadi sepanjang sejarah umat manusia,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Arwin, berbagai literatur (manuskrip) ini juga memberi pesan dan kearifan bahwa setiap fenomena wabah senantiasa terkait dengan aspek sosial, medis, dan syariat.
Khusus fenomena Tha’un (penyakit menular global), Arwin mengungkapkan, bahwa sejatinya telah terjadi berulang kali sepanjang sejarah, hal ini sebagaimana telah tercatat dalam buku-buku sejarah yang menginformasikan tentang kapan dan dimana saja wabah Tha’un itu pernah terjadi, berapa jumlah orang yang meninggal dunia disebabkan wabah itu, bagaimana respons masyarakat ketika itu, dan lain-lain.
Bahkan, kata Arwin, beberapa literatur tentang wabah adakalanya ditulis karena memang telah terjadi dan menimpa dirinya atau kerabatnya. Misalnya, Ibn Hajar (w. 852 H/1448 M) yang kehilangan 3 putrinya dalam sebuah tragedi pandemi. Lalu Ibn al-Wardy (w. 749 H/1348 M) yang wafat dalam sebuah wabah yang terjadi di Aleppo dan kawasan lainnya (sejak tahun 742 H sampai tahun 749 H/1348 M). Lalu Taj ad-Din as-Subky (w. 771 H/1369 M) yang wafat dalam salah satu peristiwa pandemi, dan lain-lain.
Berikut 12 naskah manuskrip yang diungkap dan dikupas oleh Erwin dalam bukunya:
- Naskah “ar-Risālah al-Mughniyah fī as- Sukūt wa Luzūm al-Buyūt”, karya Abu Ali al-Hasan bin Ahmad bin ‘Abd Allah al-Baghdady (w. 471 H/1078 M).
- Naskah “Maddah al-Baqa’ fi Ishlah Fasad al-Hawa’ wa at-Taharruz Min Dharar al-Auba’” karya Muhammad bin Ahmad at-Tamimy al-Maqdisy (abad ke-4 H/10 M
- Naskah “Kitāb Dzikr al-Wabā’ wa ath-Thā’ūn” ditulis oleh Yusuf bin Muhammad as-Sarmady (w. 776 H/1374 M).
- Naskah “Kitāb Dzikr al-Wabā’ wa ath-Thā’ūn” Karya Muhammad bin Abdillah bin al-Khathib (w. 776 H/1374 M
- Naskah “Muqni’ah as-Sā’il ‘an al-Maradh al-Hā’il” karya Zain ad-Din bin al-Wardy (w. 749 H/1348 M)
- Naskah “Badzl al-Mā’un fī Fadhl ath-Thā’ūn” karya al-Hafizh Ahmad bi Ali bin Hajar al-‘Asqallany (w. 852 H/1448 M)
- Naskah “Ma Rawahu al-Wa’un fi Akhbar ath- Tha’un” karya al-Imam Jalal ad-Din as-Suyuthy (w. 911 H/1505 M).
- Naskah berjudul “Tuhfah ar-Rāghibīn fī Bayān Amr ath-Thawāghīn” karya Syaikh Zakariyah bin Muhammad bin Zakariya al-Anshary (w. 926 H/1519 M),
- Naskah “Al-Ibā’ ‘an Mawāqi’ al- Wabā’“, karya Idris bin Hisam ad-Din ‘Aly al-Badlisy (w. 930 H/1523 M),
- Naskah “Hadāiq al-‘Uyūn al-Bāshirah fī Akhbār Ahwāl ath-Thā’ūn wa al-Ākhirah” karya Burhan ad-Din Ibrahim bin Abi Bakr bin Ismail al-Hanbaly (w. 1094 H/1682 M)
- Naskah “Silk ad-Durar fī Dzikr al-Qadhā’ wa al-Qadar” karya Sidy Ahmad bin ‘Ajibah (w. 1224 H/1808 M).
- Naskah “Tsalātsu Rasā’il Andalusiyyah fī ath-Thā’ūn al-Jārif”, ditahkik dan dirasah oleh Muhammad Hasan (Tunisia: al-Majma’ at-Tunisy li al- ‘Ulum wa al-Adab wa al-Funun).
Diakhir paparannya, Arwin berharap semoga kehadiran buku kecil karyanya ini dapat memberi wawasan dan informasi berharga bagi para pembaca.
“Semoga wabah yang sedang terjadi tahun ini (khususnya di negeri kita) akan segera berlalu, dan semua kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran darinya,” tutup Arwin.
Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar adalah doktor di bidang Filologi-Astronomi lulusan “Institute of Arab Research and Studies” Cairo, Mesir. Lahir 20 Juli 1980 M (07 Ramadan 1400 M) di Desa Buntu Pane, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara). Aktivitasnya saat ini adalah dosen tetap Fakultas Agama Islam UMSU, dan saat ini diamanahi menjadi Kepala Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU).(*)