TAJADID.ID-Medan || Dosen Depertemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), dr Rizka Ariani M.Biomed mengatakan, COVID-19 adalah nama resmi dari virus corona yang selama ini populer ditelinga publik.
Baca berita terkait: FK UMSU Gelar Seminar Resiko dan Pencegahan COVID-19
Nama COVID-19 yang merupakan singkatan dari Disease Discovered in 2019 diumumkan secara resmi oleh WHO pada tanggal 11 Februari yang lalu. Dan COVID-19 juga memiliki nama lain, yakni 2019 n-COV atau Wuhan Coronavirus,” ujar Rizka ketika tampil sebagai pembicara dalam acara Medical Sciences Seminar Series (MS3) ke-12 dengan tema ‘Coronavirus Disease (COVID-19): Prevention and Risks’ di Aula Kampus FK UMSU, Jl Gedung Arca, Medan, Sabtu (22/2/2020).
Tampil sebagai pembicara pertama, dr Rizka memaparkan tentang Coronavirus (COVID-19) dari perspektif mikrobiologi.
Dalam presentasinya, Rizka menjelaskan secara detil karakteristik Covid-19 dengan membandingkannya dengan SARS-CoV yang merebak tahun 2002 dan MERS-CoV yang berjangkit pada tahun 2012.
“Ini penting untuk untuk diketahui, karena ketiga virus memiliki kemiripan,” katanya
Dijelaskannya, Covid-19 memiliki sejumlah karakteristik, diantaranya pada replikasi virus ini tidak ada pembentukan dan pembelahan poliprotein.
Kemudian suhu optimal untuk pertumbuhan virus berkisar dari 33’C hingga 35’C, berbeda dengan SARS-CoV (dan MERS-CoV yang replikasinya pada 37’C.
Sedangkan untuk penyebaran, Covid-19 ini bisa lewat arosol (tetesan) dan droplets (bersin/batuk). Penularan dari manusia ke manusia hanya bisa terjadi oleh pasien bergejala, termasuk superspreader.
Namun, kata Rizka yang perlu diwaspadai adalah tingkat penyebaran Covid-19 yang lebih agresif dibanding SARS dan MERS
“Ro Covid-19 sekitar 1,4 hingga 2,5,” jelasnya.
Adapun masa inkubasi Covid-19 rata-rata 5 hari, tapi ada juga kasus hingga 24 hari.
Rizka juga menjelaskan langkah-langkah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, diantaranya; Pertama, yang pasien yang sudah positif terinvesi tentu wajib diisolasi. Kedua, jangan bepergian ke daerah wabah. Ketiga, Gunakan masker bagi yang sudah memiliki gejala infeksi pernafasan. Dan keempat, selalulah budayakan hidup bersih dan sehat, terutama cuci tangan usai beraktivitas. (*)