Syahdan. Suatu ketika sahabat Abu Dzar al-Ghifari berkata kepada Bilal bin Rabah, muazin Rasulullah SAW, dengan nada yang tinggi dan tidak biasa, “…bahkan engkau wahai ibnu sauda’ juga ikut menyalahkanku…”
Apa arti ‘Ibnu Sauda’? Ibnu Sauda’ artinya anak dari “si hitam”. Ini hinaan rasial di Arab zaman dahulu, termasuk masih ada saat masa kenabian.
Mendengar itu, seakan tak percaya seorang sahabat Nabi mengucapkan kata “anak si hitam”, Bilal lalu berdiri, marah, dan berkata, “Demi Allah SWT, ucapanmu itu akan aku sampaikan kepada Rasulullah.”
Bilal pun menghadap Rasulullah dan menuturkan apa kejadian yang menimpanya. Mendengar cerita Bilal, wajah Rasulullah seketika berubah dan berkata kepada Abu Dzar, “Hai Abu Dzar, apa benar kamu telah menghina Bilal dan ibunya? Ucapanmu itu seperti orang Jahiliyah saja.”
Seketika Abu Dzar menangis tersedu-sedu mendengar Rasul berkata seperti itu padanya.
“Ya Rasul, mohonkanlah ampun kepada Allah untuk saya,” ujar Abu Dzar memohon sambil terisak.
Tidak lama kemudian ia ke luar dari masjid untuk mencari Bilal.
Setelah bertemu Bilal, Abu Dzar kemudian meletakkan kepalanya di tanah persis di sebelah kaki Bilal. “Bilal, aku tidak akan mengangkat kepalaku sebelum kau injak kepala yang angkuh ini dengan kakimu. Engkau sungguh mulia. Akulah yang begitu hina.”
Mendengar itu Bilal langsung menangis haru, “Tidak, tidak, aku tidak akan pernah menginjak kepala yang digunakan untuk bersujud kepada Allah,” kata Bilal sambil meraih kepala Abu Dzar.
Lantas kedua sahabat itu berdiri, berangkulan dan menangis bersama. (*)
Mantaf laksakam