TAJDID.ID || Liga HW Nasional akan melangsungkan kick off perdana pada bulan September 2019. Liga Sepakbola yang dipakarsai oleh Pemuda Muhammadiyah ini rencananya akan diselenggarakan di lima zona, yakni Zona DKI-Banten, Zona Jawa Barat, Zona Jawa Tengah, Zona Jawa Timur dan Zona DIY. Sementara Final akan diselenggarakan di Solo dalam rangka menyemarakan Muktamar 48 di Solo.
Kabar tentang pegelaran Liga HW Nasional itu terungkap dalam diskusi olahraga dengan tema “Peran Kader Angkatan Muda Muhammadiyah dalam dunia Persepakbolaan Nasional”, yang dilaksanakan PW Pemuda Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta Bidang Seni Budaya Olahraga dan Pariwisata,Sabtu (3/8).
Diskusi ini terselenggara sebagai pertemuan awal koordinasi antara PP Pemuda Muhammadiyah dan PW Pemuda Muhammadiyah DIY untuk menyelenggarakan Liga HW Nasional. Diskusi ini menghadirkan Syauqi Soeratno (Ketua Asprov PSSI DIY), Fajar Junaedi (penulis buku ‘Merayakan Sepakbola’) serta Ma’ruf El-Rumi (Komentator dan Pengamat Sepakbola Nasional).
Ketua Pelaksana Liga HW Nasional, Rachmatullah Baja menjelaskan, dengan pegelaran Liga HW Nasional ini diharapkan semoga Sepakbola ini dapat menyatukan segala perbedaan dan membantu dakwah kultural Muhammadiyah dalam ranah Sepakbola.
Sementara Syauqi Soeratno menuturkan, menilik garis histori sepakbola Nasional, Muhammadiyah adalah pemegang saham terbesar dalam perkembangan sepakbola Nasional.
“Maka tugas Liga HW adalah memastikan kader-kader di dalam dunia persepakbolaan tetap ada. Karena Football is the reflection of each society, keberlangsungan peran kader Muhammadiyah dalam industri sepakbola harus dilestarikan,” ujarnya.
Sedangkan Ma’ruf El-Rumi menyebutkan, tidak sedikit kader Muhammadiyah yang diwakafkan untuk memajukan Sepakbola Nasional, diantaranya ada nama seperti Soeratin Soesrosoegondo. Sebagai Ketua Umum PSSI pertama (1930-1940), sosoknya sangat membantu pesat kembangnya sepakbola nasional di era awal berdirinya PSSI. Tropi Soeratin Cup dibuat sebagai wujud apresiasi terhadap dedikasi Soeratin terhadap Sepakbola Nasional.
“Diharapkan Liga HW dapat memberikan apresiasi serupa yakni trophy Dasron Hamid untuk team yang menjuarai Liga HW dan trophy Jamiat untuk pemain terbaik ataupun topskor pada perhelatan Liga HW,” ungkapnya.
Fajar Junaedi memaparkan kondisi konkret PS HW tempo dulu, kala itu PS HW mampu meredam perlawanan Persis Solo dalam sebuah kompetisi.
Menurut Fajar, fakta sejarah menunjukan eksistensi PS HW zaman dulu tidak bisa dipandang sebelah mata. Tugas kita sekarang adalah mengembalikan Euforia tersebut.
“Semoga Liga HW ini bisa menjadi wadah bagi kebangkitan Sepakbola dari kalangan Muhammadiyah,” harapnya. (*)
Sumber: muhammadiyah.or.id