TAJDID.ID – Sleman || Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malik Fadjar Menyerukan agar pendidikan selalu disegarkan dan kontekstual sesuai zaman.
Hal tersebut disampaikannya saat berkunjung ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 1 Depok (Musade), Sleman, Selasa (30/7) kemarin.
Di hadapan civitas akademika Musade, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Republik Indonesia menyampaikan tiga pokok terkait dengan pendidikan berkemajuan. Menurutnya, dunia yang dijalani oleh murid sekarang berbeda dengan murid zaman dahulu. Sehingga untuk menyiapkan mereka diperlukan penyegaran pada pendidikan yang mereka jalani.
Pertama, Malik Fadjar mensyaratkan, bahwa pendidikan sejatinya adalah berbicara kehidupan. Ia menjelaskan, pendidikan yang dimaksudnya adalah yang senantiasa hidup, bergairah, memiliki tujuan yang jelas dan selalu dinamis. “Hal ini diperlukan sebagai upaya solutif untuk dunia yang akan dihadapi peserta didik sekarang. Selain itu, sebagai wadah pembentukan manusia-manusia Indonesia pendidikan diharapkan selalu kontekstual dengan pergerakan zaman,” ujar Mendikbud di era presiden Megawati ini.
Kedua, pendidikan harus menghadirkan kenyamanan, menyenangkan dan mencerahkan dalam setiap aktivitas belajar-mengajarnya. Karena jika menginginkan perubahan peradaban, harus dimulai dari proses pembelajaran yang inspiratif dan menyenangkan. “Karena proses belajar adalah usaha memanusiakan manusia, bukan sebagai tempat mencetak robot atau pekerja semata,” kata mantan Ketua PP Muhammadiyah ini.
Kemudian ketiga terkait dengan pengembangan sekolah. Ia berpesan kepada sekolah untuk memiliki tiga hal, yakni image building, trust building dan institutional building. Menurutnya, ketiga elemen tersebut sebagai kunci dalam pembangunan dan pengelolaan sekolah supaya tetap stabil dan berkemajuan.
Secara khusus Malik Fadjar berpesan kepada civitas akademik Musade untuk selalu menjadi uswah hasanah yang keberadaanya mampu memberikan pencerahan kepada dunia pendidikan di Muhammadiyah dan Indonesia pada umumnya. (*)
Sumber: muhammadiyah.or.id