TAJDID.ID || Duta Besar RI untuk Republik Arab Mesir, Helmi Fauzy menutup secara resmi Kejuaraan Nasional ke-7 Pencak Silat Tapak Suci Mesir 2019. Kegiatan yang dilangsungkan pada, Sabtu-Ahad, 27-28 Juli 2019 berlangsung di Arab Contractors Sport Clup, Naser City Cairo.
Acara ini turut dihadiri oleh lebih dari enam ratus penonton yang terdiri dari para staf KBRI Cairo antara lain Arase Pendidikan dan Kebudayaan Usman Syihab, para Guru Sekolah Indonesia Cairo, BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing) dan anggota perguruan silat Tapak Suci Mesir beserta keluarga.
Dalam sambutannya, Helmy Fauzy menyampaikan, dirinya merasa gembira dapat menyaksikan para pesilat Tapak Suci yang demikian hebat menunjukan kemahirannya. Mewakili Duta Besar RI, ia mengucapkan selamat kepada para juara dan peserta kejuaraan.
“Pencak silat Tapak Suci selain mengajarkan seni bela diri juga mendidik dengan akhlak mulia bagi para anggotanya, antara lain bertawaduk, tidak sombong, bersabar, berani dalam kebenaran dan sikap menghormati orang lain baik di saat bertanding maupun diluar pertandingan,” ujarnya.
Menurut Helmy, adanya pencak silat Indonesia menjadi alat diplomasi yang penting dalam menjalin kerjasama anatara Indonesia dan Mesir. Untuk itu KBRI Cairo selalu mendukung dan menfasilitasi semua kegiatan untuk pendidikan dan promosi pencak silat di Mesir ini.
Kejuaraan Tapak Suci di Mesir tak terlepas dari perkembangannya sejak tahun 2011, seperti yang disampaikan Usman Syihab, Atase Pendidikan dan Kebudayaan.
Usman Syihab menyebutkan, pencak silat Tapak Suci mulai diajarkan dan disebarluaskan untuk masyarakat Mesir melalui Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) sejak tahun 2011. Sejak saat itu, Pencak Silat terus berkembang. Masyarakat Mesir, dari kalangan anak-anak dan pemuda, putra dan putri, banyak yang tertarik dan bergabung untuk mempelajari Pencak Silat.
“Sampai hari ini lebih dari seribu warga negara Mesir yang menjadi peserta didik perguruan pencak silat, lebih dari 600 di antara mereka belajar di Puskin yang di kota Cairo, selebihnya di kota Alexandria, kota Banha dan beberapa kota lainnya,” sebut Usman.
Kejuaraan nasional pencak silat Tapak Suci yang diadakan dua tahun sekali ini difasilitasi dan didukung oleh Atase Pendidikan KBRI Cairo melalui salah satu kegiatan Puskin. Dalam kejuaraan tahun ini, dibuka semua cabang baik dari anak-anak dan dewasa, laki-laki dan perempuan. Selain itu, juga dilaksanakan kejuaranan kategori seni, ganda dan beregu, yang mayoritas peserta merupakan orang Mesir yang belajar silat di Puskin KBRI Cairo.
Sementara itu, Roni Irawan Ketua Tapak Suci Mesir mengatakan, hingga saat ini di Puskin sudah tercatat sebanyak 600 peserta dengan sabuk kuning, sebanyak 20 siswa sabuk biru dan 1 siswa sabuk hitam degan pelatih sebanyak 23 orang dari WNI dan WNA Mesir.
“Tahun 2018 lalu melalui Ahmad Zaghby, murid Tapak Suci Puskin berhasil meraih medali perunggu dalam kejuaraan Pencak Silat Internasional di Singapore,”sebutnya
Acara penutupan kejuaraan pencak silat Tapak Suci ke-7 juga dimeriahkan berbagai penampilan silat dari beberapa perguruan di Mesir seperti Perguruan Tapak Suci, Perguruan Telago Biru dan Perguruan Silat Malaysia. (*)