• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Sabtu, Juli 5, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Ironi Jenazah Pandemi Corona

RONI JAMBAK by RONI JAMBAK
2020/07/03
in Opini
0
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Dilanda pandemik corona, memperebutkan hingga menolak pemakaman jenazah yang terkonfirmasi Covid-19 menjadi urutan persoalan di negeri ini. Bagi yang memperebutkan, tak percaya bahwa suatu jenazah telah terinfeksi oleh virus corona. Bermodalkan ketidakpercayaan, dengan tanpa rasa khawatir jenazah dibawa secara sembunyi-sembunyi dari rumah sakit, ditambah melakukan perlawanan terhadap petugas keamanan ataupun kepolisian.

Adapun suatu jenazah dari pihak keluarga tertentu tak ingin dikebumikan/dimakamkan secara protokol Covid-19 karena selama ini terdapat temuan hasil rapit test keliru terhadap Pasien Dalam Pantauan (PDP), tapi kemudian diketahui setelah jenazah dikebumikan secara protokol Covid-19.

Demi keselamatan bersama, tentu saja sangat berbeda ketika jenazah dikebumikan dengan standar protokol Covid-19. Semua prosesi/penyelenggaraan mengurus jenazah dilaksanakan oleh Gugus Tugas Covid-19.

Terhadap yang menolak jenazah, sebagian masyarakat sangat percaya bahwa jenazah yang akan dikebumikan dapat menularkan virus corona apalagi kepada warga di lingkungan sekitar perkuburan. Kepercayaan masyarakat terhadap jenazah terinfeksi Covid-19 dapat menularkan virus corona diakibatkan kurang sosialisasi. Padahal, menurut Jubir Covid19 Sumut Aris Yudhariansyah, virus corona hanya dapat tertular melalui, droplet, percikan ludah. Dan apabila menggunakan masker serta cuci tangan sesering mungkin dapat menghilangkan resiko tertular oleh virus corona.

Hasil Rapid test keliru bikin seteru
Seseorang merasa sedih ketika orang terdekatnya telah meninggal dunia. Kesedihan itu kian bertambah ketika jenazah kerabat dikebumikan secara protokol Covid-19 namun faktanya hasil test konfirmasi terinfeksi corona membuktikan negatif.

Di Ambon misalnya, massa nekat menghadang mobil ambulans dan mengambil paksa jenazah pasien positif corona. Massa terlibat aksi saling dorong dengan polisi dan petugas pengantar jenazah, pihak keluarga kemudian membawa jenazah ke rumah duka yang tak jauh dari lokasi kejadian. Setelah dilakukan mediasi, akhirnya pihak keluarga merelakan kerabatnya dimakamkan secara protokol Covid-19.

Almarhum Nurhayati, sebelum meninggal dunia ia dilarikan ke rumah sakit karena gejala stroke. Sebagaimana prosedur wajar banyak rumah sakit pada masa pandemic. Nurhayati juga menjalani sejumlah pemeriksaan COVID-19, salah satunya rontgen dada. Ternyata, dokter menemukan infeksi di paru-paru kiri bagian bawah. Hal itulah yang membuat Nurhayati dinyatakan sebagai PDP Covid-19, di samping harus menjalani perawatan stroke. Belum juga hasil swab keluar, Nurhayati lebih dulu berpulang. Situasi inilah yang jadi pangkal perdebatan antara keluarga dan rumah sakit. Alhasil, anak dari almarhum Nurhayati menolak untuk dimakamkan secara protokol Covid-19 – menghadang ambulans untuk membawa jenazah Nurhayati dengan merebahkan badan di atas kap ambulans sambil menangis memohon agar dibolehkan membawa Nurhayati pulang. Belakangan hasil tes Covid-19 Nurhayati keluar dan dinyatakan negatif.

Masih ingat kasus seorang ibu hamil asal Kota Padangsidempuan, berstatus PDP Corona, yang meninggal di perjalanan menuju rumah sakit di Medan. Wanita itu mengandung 24 minggu sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu, meninggal dalam perjalanan saat dirujuk ke RSUP Adam Malik Medan. Ia dimakamkan di pemakaman khusus pasien Covid-19 di Simalingkar B Medan Tuntutangan. Bernasib sama dengan Nurhayati, belakangan terungkap bahwa hasil swab test wanita mengandung tersebut ternyata negatif.

Penutup
Minimnya sosialisasi, menjadi penyebab utama dari persoalan memperebutkan ataupun menolak pemakaman jenazah yang terkonfirmasi positif virus corona. Jenazah yang diambil paksa dari rumah sakit, menurut pemberitaan dari media massa merupakan jenazah yang terkonfirmasi positif virus corona.

Selain itu, hasil rapid test yang keliru membikin perseteruan antara kerabat dari jenazah terhadap petugas medis dapat menggerus tingkat kepercayaan kepada rumah sakit dalam penanganan pandemi Covid-19.  Alangkah lebih baiknya, untuk penanganan di rumah sakit rapid test ditiadakan, cukup menggunakan test PCR/swab agar hasil lebih akurat.

Sementara untuk penumpang jasa transportasi, perkantoran dan fasilitas yang mengundang kerumunan manusia, masih dapat mengandalkan rapid test demi mempersingkat waktu terhadap hasil sementara sebelum melakukan swab test.

Kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis masih tinggi walaupun banyak terdapat segelumit persoalan terhadap penangangan pasien/proses pemakaman terkonfirmasi Covid-19. Karena Covid-19 bukanlah penyakit yang dapat disembuhkan melalui pengobatan alternatif seperti patah tulang. Covid-19 merupakan virus yang sangat cepat mengintai pertahanan tubuh manusia. Seandainya ada pengobatan alternatif untuk Covid-19 mungkin masyarakat tak akan membawa kerabatnya ke rumah sakit agar kejadian perebutan dan penolakan jenazah yang serupa tak terulang kembali.(*)

 

Penulis Kontributor Koran Cerdas UMSU

Tags: COVID-19jenazah covid-19
Previous Post

DISKUSI Virtual Angkat Tema “Quo vadis Keadilan Ekologi dalam UU Minerba”

Next Post

Paderi

Related Posts

Pentingnya Jurnalisme Responsif Pandemi Covid-19

Pentingnya Jurnalisme Responsif Pandemi Covid-19

15 Agustus 2021
197

Tanggapi Tudingan Gubernur Riau, Edy Rahmayadi: Tak Boleh Salah Menyalahkan

13 Agustus 2021
267

Foto: Vaksinasi Massal ke-2 di Medan

12 Agustus 2021
190
HIMMAH UNIMED Berikan 100 Paket Sembako kepada Mahasiswa yang Terdampak Covid-19

HIMMAH UNIMED Berikan 100 Paket Sembako kepada Mahasiswa yang Terdampak Covid-19

7 Agustus 2021
138
Dukung Penanggulangan Covid- 19, IMM Tapsel-Padangsidimpuan Salurkan Bantuan Sembako

Dukung Penanggulangan Covid- 19, IMM Tapsel-Padangsidimpuan Salurkan Bantuan Sembako

5 Agustus 2021
174

Kewalahan Hadapi Gelombang Baru Covid-19, RS di Thailand Beli Kontainer untuk Simpan Mayat

1 Agustus 2021
156
Next Post
Paderi

Paderi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In