TAJDID.ID || Kementrian luar negeri China, Jumat (16/7) kembali membuat pernyataan membantah teori virus Corona jenis baru (Sars Cov-2) berasal dari kebocoran laboratorium. Oleh karena itu, juru bicara Zhao Lijian menngatakan perlu penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui asal-muasal munculnya virus Corona.
Seperti dilaporkan Reuters, China dan organisasi kesehatan dunia (WHO) tengah menjalankan penyelidikan bersama mencari sumber awal munculnya Sars Cov-2. China mengarahkan penyelidikan kepada kemungkinan pengemasan makanan beku sebagai awal transmisi penyebaran virus Corona.
Diketahui, Amerika Serikat sejak awal menuding kebocoran di laboratorium Wuhan Institute of Virology menjadi penyebab penyebaran virus Corona pada akhir tahun 2019 lalu. Amerika Serikat juga menuding Cina tidak transparan mengenai kasus kasus awal Covid-19 di Wuhan serta menutup-nutupi virus apa yang sebenarnya tengah dikerjakan di Wuhan Institute of Virology.
Selain AS, sejumlah politisi di negara lain juga mendesak WHO menyelidiki kemungkinan Sars cov-2 berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, Cina.
Penyelidikan gabungan WHO dengan Cina bulan Maret lalu mengeluarkan laporan sementara menyatakan kemungkinan besar virus berasal dari perdagangan satwa liar di Cina. Virus Corona jenis baru masuk ke tubuh manusia dari kelelawar melalui spesies perantara.
Namun Cina terus mengajukan teori Covid-19 berasal dari luar Cina. Penyakit tersebut masuk ke Cina melalui makanan beku ekspor yang terkontaminasi.
