• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Kamis, November 20, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Akademisi Kritik Komdigi: Negara Garang pada Platform Pendidikan, Tapi Gagap Melawan Judi Online

Siregar: Negara Membiarkan Indonesia Jadi Dhuafa Digital

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2025/11/20
in Nasional
0
Akademisi Kritik Komdigi: Negara Garang pada Platform Pendidikan, Tapi Gagap Melawan Judi Online
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID~Medan || Surat peringatan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kepada 25 PSE, termasuk OpenAI, menuai kritik keras dari akademisi dan analis kebijakan digital, Shohibul Anshor Siregar. Ia menilai langkah ini tidak menunjukkan kecerdasan regulatif, melainkan kebingungan pemerintah membaca arah digitalisasi global.

Lebih jauh, Dosen FISIP UMSU ini menyebut Indonesia terancam menjadi “dhuafa digital” — negara yang miskin kapasitas, lemah dalam penguasaan teknologi, dan bergantung sepenuhnya pada platform asing tanpa kemampuan negosiasi yang berarti.

“Negara hanya mengurusi pendaftaran, bukan masa depan digital bangsanya” kata Siregar.

Menurut Koordinator Umum n’Basis ini, pemerintah tampak tidak memahami pergeseran besar dalam tatanan digital dunia: kecerdasan buatan, superkomputasi, data governance, cloud sovereignty, dan teknologi keamanan siber menjadi fondasi baru kekuatan ekonomi global.

Namun alih-alih menyiapkan strategi besar, negara justru sibuk mengurus formalitas administratif. “Mereka mengira pendaftaran PSE adalah indikator kedaulatan digital. Padahal itu hanya ritual birokrasi. Sementara dunia bergerak menuju kompetisi AI, chip, quantum computing, dan data geopolitics. Kita masih mengurus formulir,” tegasnya.

 

Jadi Dhuafa Digital

Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Sumut ini menjelaskan, bahwa Indonesia kini berada dalam posisi digital yang lemah: tidak punya platform global, tidak punya pengaruh di percaturan digital dunia, tidak punya perusahaan AI besar, tidak punya pusat riset yang mampu bersaing, dan tidak membangun ekosistem talenta digital secara progresif.

Tetapi negara justru bertindak seolah-olah punya otoritas besar untuk menekan raksasa teknologi dunia.

“Ini ironi. Kita bukan pemain global. Kita bukan produsen teknologi. Kita hanya konsumen yang marah-marah, tetapi tidak menyadari betapa rentannya posisi kita. Itulah yang saya sebut dhuafa digital,” ujarnya.

Menurutnya, ancaman memblokir layanan AI besar justru akan memperparah ketertinggalan bangsa.

 

Judi Online Dibiarkan, Platform Pendidikan Disikat

Siregar kembali menyoroti ironi terbesar dalam kebijakan digital pemerintah: judi online yang jelas kriminal berulang kali lolos dari pemblokiran, sementara platform edukatif dan riset diancam diberangus jika telat mendaftar.

“Ini tragedi prioritas. Pemerintah tidak berdaya menghadapi judi online, tapi tegas terhadap platform yang justru mencerdaskan rakyat. Keseimbangan moralnya hilang,” kritiknya.

Ia menyebut kegagalan memberantas judi online sebagai kelalaian moral negara. “Melawan kekuatan kriminal siber saja tidak mampu, bagaimana mau bicara kedaulatan digital?” sindir Siregar.

Siregar mempertanyakan legitimasi moral pemerintah merumuskan kedaulatan digital jika masalah paling dasar digitalisasi — seperti judi online, penipuan digital, kebocoran data, ransomware, dan perdagangan data ilegal — saja tak bisa diatasi.
“Ketika rakyat habis-habisan karena judi online, negara tidak menunjukkan kehadiran. Tapi ketika platform besar belum mendaftar, negara tiba-tiba gagah. Ini bukan kedaulatan digital — ini fatamorgana digital,” ujarnya.

 

Regulasi yang Administratif, Tapi Tidak Visioner

Siregar menilai pemerintah gagal membaca arah: AI global yang terkonsentrasi pada segelintir negara, perang chip antara AS–Tiongkok, geopolitik data, infrastruktur cloud yang menentukan kekuatan digital suatu bangsa, serta digital capacity gap antara negara maju dan negara berkembang.

Indonesia, kata dia, tidak menempatkan diri dalam peta global itu. “Dunia bergerak ke arah integrasi AI sebagai tulang punggung ekonomi. Kita tidak mengejar itu. Kita sibuk dengan daftar-daftar administratif. Kita benar-benar berisiko menjadi bangsa yang hidup dalam ketertinggalan digital abadi,” tegasnya.

“Negara tidak menyadari bahwa rakyat sedang tertinggal jauh dalam kompetisi global,” imbuhnya.

Siregar menilai posisi Indonesia sangat rentan: kualitas talenta digital tertinggal, riset AI minim, infrastruktur komputasi. (*)

Tags: AIKomdigiShohibul Anshir Siregar
Previous Post

Bedah Buku Biografi, Dekan FISIP UMSU Sarankan ASN Teladani RE Nainggolan

Related Posts

Ancaman AI terhadap Pekerjaan Jurnalis

Ancaman AI terhadap Pekerjaan Jurnalis

9 Juli 2025
126
FISIP UMSU dan AJI Medan Gelar Diskusi Publik Hari Kebebasan Pers Sedunia

FISIP UMSU dan AJI Medan Gelar Diskusi Publik Hari Kebebasan Pers Sedunia

17 Mei 2025
126
Berbagi Tips Jadi Konten Kreator di UMSU, Rio Purba: AI Bukan Ancaman

Berbagi Tips Jadi Konten Kreator di UMSU, Rio Purba: AI Bukan Ancaman

8 Mei 2025
130
Silicon Sharia: Bisakah AI Menjadi Mufti di Masa Depan?

Silicon Sharia: Bisakah AI Menjadi Mufti di Masa Depan?

5 Mei 2025
194
FKIP UHAMKA Akan Giatkan Jakarta AI Robotik Festival

FKIP UHAMKA Akan Giatkan Jakarta AI Robotik Festival

10 Februari 2025
132

KKG PAI Padang Hulu Sukses Gelar Pertemuan Berbasis AI

23 Agustus 2024
262

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In