• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Jumat, Juli 11, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Ketika Jurnalisme Bertahan Bukan dari Berita

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2025/07/10
in Nasional, Opini
0
Rawan Disalahgunakan, Fahmi Ismail Minta Pemerintah Stop Praktik Fotocopy e-KTP

Ismail Fahmi. (foto: X)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Ismail Fahmi

Indonesia sedang menghadapi krisis sunyi dalam dunia media.

Kita masih menonton berita. Kita masih membaca portal online. Tapi di balik layar, mesin pendanaan yang selama ini menopang jurnalisme mulai macet. Arief Suditomo, President Director Metro TV, dalam panel GMF 2025 menyampaikan realitas yang menyakitkan: “Kami sudah mencoba model berlangganan. Gagal. Sekarang kami harus mencari pendapatan dari luar ruang redaksi.”

Dan ini bukan Metro TV saja. Hampir semua media di Indonesia menghadapi dilema yang sama: konten makin banyak, tapi nilai ekonominya makin tipis. Iklan yang dulunya jadi sumber utama kini dikuasai oleh platform global lewat sistem programmatic advertising yang serba otomatis, tak transparan, dan mematikan media lokal.

Baca juga:

  • Ancaman AI terhadap Pekerjaan Jurnalis

  • Ketika YouTube dan TikTok Menjadi Koran Pagi

Data dari GroupM memperkirakan bahwa 75% belanja iklan digital di Indonesia tahun 2025 akan dikuasai oleh platform global. Hanya sebagian kecil yang jatuh ke tangan publisher lokal, termasuk TV nasional yang dulunya sangat dominan. Artinya: jurnalisme lokal sedang disingkirkan secara sistemik oleh algoritma global.

Apa responsnya? Media seperti Metro TV harus berpikir ulang soal eksistensinya. Mereka membuat seminar, acara hybrid, agregator konten, mengelola bakat (influencer internal), bahkan memberi penghargaan dua kali setahun—bukan hanya untuk membangun citra, tetapi sebagai model bisnis alternatif. Karena pendapatan dari berita tak lagi cukup untuk membayar ratusan karyawan dan biaya produksi.

Dan yang lebih menyedihkan? Platform global yang menikmati semua trafik dan data ini tak membayar pajak sepeser pun ke negara.

Arief menyampaikan ide yang radikal tapi masuk akal: mengajak misi eksternal masuk ke dalam proses editorial—secara selektif dan transparan—untuk menciptakan nilai bersama. Tapi ini adalah wilayah yang rapuh dan kontroversial. Di satu sisi bisa membantu keberlanjutan, tapi di sisi lain mengancam integritas redaksi jika tak dijaga dengan ketat.

Pertanyaannya sekarang: Apakah kita masih bisa menyebut media sebagai pilar demokrasi, jika pilar ekonomi yang menopangnya telah runtuh?

Dan lebih jauh lagi: Apakah pemerintah akan terus diam, sementara industri ini dikuasai oleh platform global yang tak membayar pajak, tak menciptakan lapangan kerja, dan tak punya tanggung jawab jangka panjang terhadap masyarakat?

Media kita sedang berjuang. Tapi tidak melawan pembaca—mereka melawan sistem. Dan jika negara tidak turun tangan, kita semua akan kehilangan bukan hanya media, tapi juga kemampuan kita sebagai bangsa untuk bercerita pada diri sendiri. (IF/AI)

 

Sumber: X Ismail Fahmi

Tags: Ismail Fahmijurnalismemedia
Previous Post

Ketika YouTube dan TikTok Menjadi Koran Pagi

Next Post

Dukung Swasembada Pangan, Petrokimia Kayaku Adakan Sosialisasi Demplot Pertanian

Related Posts

Ketika YouTube dan TikTok Menjadi Koran Pagi

Ketika YouTube dan TikTok Menjadi Koran Pagi

10 Juli 2025
122
Kaum Muda Lintas Iman Kota Bandung Perkuat Kapasitas Jurnalisme demi Suarakan Keadilan Iklim

Kaum Muda Lintas Iman Kota Bandung Perkuat Kapasitas Jurnalisme demi Suarakan Keadilan Iklim

17 Juni 2025
104
Rawan Disalahgunakan, Fahmi Ismail Minta Pemerintah Stop Praktik Fotocopy e-KTP

PPATK Sudah Miliki Data Lengkap Pelaku Judol, Ismail Fahmi: Kenapa Gak Diblokir Saja Rekeningnya?

8 November 2024
149
Ismail Fahmi: Media Sosial Berperan Penting Majukan PTMA

Ismail Fahmi: Media Sosial Berperan Penting Majukan PTMA

27 Februari 2024
163
Rawan Disalahgunakan, Fahmi Ismail Minta Pemerintah Stop Praktik Fotocopy e-KTP

Ismail Fahmi: Komentar AP Hasanuddin Provokatif dan Offside

25 April 2023
323
Dr Rudianto: Perguruan Tinggi Berperan Penting Cetak Jurnalis Masa Depan

Dr Rudianto: Perguruan Tinggi Berperan Penting Cetak Jurnalis Masa Depan

9 Februari 2023
201
Next Post
Dukung Swasembada Pangan, Petrokimia Kayaku Adakan Sosialisasi Demplot Pertanian

Dukung Swasembada Pangan, Petrokimia Kayaku Adakan Sosialisasi Demplot Pertanian

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In