TAJDID.ID~Yogyakarta || Di tengah semaraknya event Mlayu Bareng Walk & Run dalam rangka Milad RunnerMu ke-2 pada Ahad (16/02/2025), sosok inspiratif Ahmad Husni, seorang pelari berusia 64 tahun, mencuri perhatian. Bukan hanya karena semangatnya yang luar biasa, tetapi juga berkat buku yang ditulisnya berjudul Berlari Menembus Batas.
Dalam bukunya, Husni menuliskan dua subbab utama, yakni Ultra Marathon Kapok Lombok dan Jalan Sutra. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya baru mulai berlari pada usia 54 tahun, sebuah keputusan yang mengubah hidupnya.
“Sejak pensiun dari profesi sebagai dosen dan lawyer, saya memiliki prinsip: ingin menua dengan sehat, bugar, bahagia, dan kaya. Ternyata, salah satu cara mewujudkannya adalah dengan berlari,” ujar Ahmad Husni, runner berusia 64 tahun. Ia mengakui bahwa pada awalnya sulit memulai gaya hidup sehat, mengingat sebelumnya jarang berolahraga. Namun, dengan mengubah pola pikir, gaya hidup, serta perilaku, ia berhasil mencapai hidup yang lebih sehat dan bugar.
Ia juga menyoroti bahwa olahraga lari sebenarnya murah. Namun, tren fesyen dalam dunia lari justru kerap membuat orang lebih fokus pada penampilan dibandingkan esensi olahraga itu sendiri. “Bagi saya, outfit yang penting adalah yang pantas, cocok, dan nyaman digunakan. Saya pernah mencoba berbagai merek internasional, tetapi yang paling nyaman tetap brand lokal. Saya memilih Freestep karena kualitasnya setara dengan brand internasional, namun harganya lebih terjangkau,” jelas Ahmad Husni, runner berusia 64 tahun .
Husni menekankan pentingnya memahami dan mendengarkan tubuh saat berlari. Ia menyarankan agar tidak terlalu bergantung pada perangkat seperti smartwatch, karena hal itu justru dapat menghambat kebebasan dalam berlari.
“Saya pernah menempuh 100 km tanpa menggunakan smartwatch. Saya hanya mengandalkan insting dan mendengarkan tubuh saya sendiri. Rasanya lebih segar dan bebas, karena yang menentukan batasan bukanlah alat, melainkan tubuh kita sendiri,” Ujar Ahmad Husni, runner berusia 64 tahun.
Sebagai seorang yang mulai berlari di usia yang tidak muda lagi, Husni berpesan kepada generasi muda agar menjadikan olahraga sebagai investasi jangka panjang. “Ayo, anak muda! Olahraga adalah investasi. Pilih olahraga yang kalian sukai dan jadikan itu sebagai kebutuhan, bukan sekadar untuk meraih prestasi. Banyak orang berhenti berolahraga karena merasa tidak berprestasi, padahal manfaatnya jauh lebih besar dari sekadar penghargaan. Lakukan olahraga setiap hari minimal 30 menit. Saya sendiri memulai di usia 54 tahun, jadi tidak ada kata terlambat!” pungkasnya.
Ahmad Husni adalah contoh bahwa usia bukanlah penghalang untuk mencapai kesehatan dan kebugaran. Kisahnya menginspirasi banyak orang untuk bergerak dan menjalani gaya hidup sehat.
Muhammadiyah melalui Lembaga Pengambangan Olahraga (LPO) melahirkan banyak kisah inspiratif dari para peserta RunnerMu, yang tertuang dalam buku Berlari Menembus Batas, karya para peserta RunnerMu yang menginspirasi. LPO selalu mendukung karya-karya yang dapat bermanfaat bagi banyak orang. (KMP)