TAJDID.ID~Medan || Muhammad SAW adalah manusia pilihan Allah SWT yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan firman-firman-Nya kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup.
Dalam ajaran Islam, Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai nabi terakhir atau penutup para nabi dan rasul yang kepribadiannya memiliki begitu banyak keistimewaan dan kemulian. Karenanya, figur Nabi Muhammad SAW begitu diagungkan dan dimuliakan oleh oleh ummat Muslim di seantero dunia.
Tapi tahukah Anda, ternyata kegungan dan kemuliaan sosok Muhammad SAW bukan hanya klaim sepihak dari ummat Islam saja. Ternyata banyak intelektual non-muslim di dunia yang juga memiliki pandangan positif tentang sosok Nabi Muhammad SAW.
Berikut ini kami sajikan sejumlah nukilan pengakuan beberapa cendikiawan non-muslim tentang keagungan dan kemulian sosok Muhammad SAW:
“Tidak ada keraguan bahwa Muhammad adalah seorang Nabi yang otentik…”
(There is no doubt that Muhammad was an authentic prophet…)
~ Hans Küng, Tracing the Way: Spiritual Dimensions of the World Religions
Jika kebesaran tujuan, kecilnya sarana, dan hasil yang menakjubkan adalah tiga kriteria dari seorang manusia yang jenius, siapa yang berani membandingkan setiap orang hebat dalam sejarah dengan Muhammad?.
(If greatness of purpose, smallness of means, and astonishing results are the three criteria of a human genius, who could dare compare any great man in history with Muhammad?).
~ Alphonse de Lamartine, History of Turkey
“Muhammad selalu lebih tinggi kedudukannya daripada agama Kristen. Ia tidak menganggap Tuhan sebagai manusia dan tidak pernah menyamakan dirinya dengan Tuhan. Umat Muslim tidak menyembah apa pun kecuali Tuhan dan Muhammad adalah Utusan-Nya. Tidak ada misteri dan rahasia di dalamnya.”
(Muhammad has always been standing higher than the Christianity. He does not consider god as a human being and never makes himself equal to God. Muslims worship nothing except God and Muhammad is his Messenger. There is no any mystery and secret in it)
~Leo Tolstoy
“Saya telah mempelajari Islam dan kehidupan Nabi-Nya (Muhammad SAW) dengan sangat saksama. Saya telah mempelajarinya baik sebagai seorang mahasiswa sejarah maupun sebagai seorang kritikus. Dan saya telah sampai pada kesimpulan bahwa Muhammad SAW memang seorang pria hebat dan seorang penyelamat serta dermawan bagi umat manusia yang hingga saat itu sedang menderita di bawah penderitaan yang paling menyakitkan.”
(I have very carefully studied Islam and the life of its Prophet (PBUH). I have done so both as a student of history and as a critic. And I have come to conclusion that Muhammad (PBUH) was indeed a great man and a deliverer and benefactor of mankind which was till then writhing under the most agonising Pain.)
~ George Bernard Shaw
“Filsuf, orator, rasul, legislator, pejuang, penakluk ide, pemulih dogma rasional, aliran tanpa gambar, pendiri dua puluh kerajaan duniawi dan satu kerajaan spiritual: itulah Muhammad SAW. Mengenai semua standar yang dapat digunakan untuk mengukur kebesaran manusia, kita mungkin bertanya: Apakah ada orang yang lebih besar dari dia (Muhammad SAW)?”
(Philosopher, orator, apostle, legislator, warrior, conqueror of ideas, restorer of rational dogmas, of a cult without images, the founder of twenty terrestrial empires and of one spiritual empire: that is Muhammad. As regards all the standards by which human greatness may be measured, we may well ask: Is there any man greater than he?)
~ Alphonse de Lamartine, History of Turkey
“Jauh dari sosok bapak jihad, [Nabi] Muhammad adalah seorang pembawa damai, yang mempertaruhkan nyawanya dan hampir kehilangan kesetiaan dari sahabat-sahabat terdekatnya karena ia bertekad untuk melakukan rekonsiliasi dengan Mekkah”
(Far from being the father of jihad, [Prophet] Mohammad was a peacemaker, who risked his life and nearly lost the loyalty of his closest companions because he was determined to effect a reconciliation with Mecca)
~ Karen Armstrong, Muhammad: A Biography of the Prophet
“Kebohongan (fitnah Barat) yang disebarkan oleh orang-orang yang berniat baik terhadap orang ini (Muhammad) hanya akan mempermalukan diri kita sendiri.”
(The lies (Western slander) which well-meaning zeal has heaped round this man (Muhammad) are disgraceful to ourselves only)
~ Thomas Carlyle, On Heroes, Hero Worship and the Heroic in History
“Dalam arti tertentu, Muhammad bukanlah seorang pembawa pesan, melainkan seorang penerjemah, yang berjuang untuk memberikan bentuk manusia – kata-kata – kepada hal-hal yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.”
(In a sense Muhammad was less the messenger than the translator, struggling to give human form — words — to the ineffable).
~ Lesley Hazleton, The First Muslim: The Story of Muhammad
“Kesiapannya untuk menghadapi penganiayaan karena keyakinannya, karakter moral yang tinggi dari orang-orang yang percaya kepadanya dan memandangnya sebagai pemimpin, dan kebesaran pencapaian akhirnya – semuanya membuktikan integritas fundamentalnya. Menganggap Muhammad sebagai seorang penipu menimbulkan lebih banyak masalah daripada solusinya. Selain itu, tidak ada tokoh besar dalam sejarah yang kurang dihargai di Barat seperti Muhammad”
(His readiness to undergo persecutions for his beliefs, the high moral character of the men who believed in him and looked up to him as leader, and the greatness of his ultimate achievement – all argue his fundamental integrity. To suppose Muhammad an impostor raises more problems than it solves. Moreover, none of the great figures of history is so poorly appreciated in the West as Muhammad)
~ William Montgomery Watt, Muhammad at Mecca
“Sangat memalukan bagi siapa pun yang mendengarkan tuduhan bahwa Islam adalah kebohongan dan bahwa Muhammad adalah seorang pemalsu dan penipu. Kita melihat bahwa ia tetap teguh pada prinsip-prinsipnya, dengan tekad yang kuat; baik hati dan murah hati, penyayang, saleh, berbudi luhur, dengan kejantanan sejati, pekerja keras dan tulus. Di samping semua sifat ini, ia bersikap lunak terhadap orang lain, toleran, baik hati, ceria dan terpuji dan mungkin ia akan bercanda dan menggoda teman-temannya. Ia adil, jujur, cerdas, murni, murah hati dan berpikiran terbuka; wajahnya berseri-seri seolah-olah ia memiliki cahaya di dalam dirinya untuk menerangi malam yang paling gelap; ia adalah orang hebat secara alami yang tidak dididik di sekolah atau diasuh oleh seorang guru karena ia tidak membutuhkan semua ini.”
(It is a great shame for anyone to listen to the accusation that Islam is a lie and that Muhammad was a fabricator and a deceiver. We saw that he remained steadfast upon his principles, with firm determination; kind and generous, compassionate, pious, virtuous, with real manhood, hardworking and sincere. Besides all these qualities, he was lenient with others, tolerant, kind, cheerful and praiseworthy and perhaps he would joke and tease his companions. He was just, truthful, smart, pure, magnanimous and present-minded; his face was radiant as if he had lights within him to illuminate the darkest of nights; he was a great man by nature who was not educated in a school nor nurtured by a teacher as he was not in need of any of this).
~Thomas Carlyle, On Heroes, Hero Worship and the Heroic in History
“Jika kita menilai kebesaran berdasarkan pengaruh orang-orang hebat, kita akan berkata “Muhammad adalah yang terhebat di antara orang-orang hebat sepanjang sejarah” ― Will Durant
(If we rated greatness by the influence of the great, we will say “Muhammad is the greatest of the great in history)
~ Will Durant
“Pesan Muhammad bukanlah sekumpulan fenomena metafisik. Ia adalah peradaban yang lengkap.” ― W.A.R. Gibb
(The Message of Mohammad is not a set of metaphysical phenomena. It is a complete civilization).
~ W.A.R. Gibb
“Muhammad adalah manusia terhebat yang pernah ada dalam sejarah”
(Muhammad is the greatest man that history ever knew)
~ Gustave Le Bon
“Muhammad memperkenalkan konsep Tuhan yang Maha Mulia dan Maha Kuasa yang di mata-Nya semua sistem duniawi hanyalah sehelai jerami. Kesetaraan umat manusia dalam Islam bukanlah fiksi seperti dalam agama Kristen. Tidak ada pikiran manusia yang pernah memikirkan kebebasan total seperti yang ditetapkan oleh Muhammad.”
(Muhammad introduced the concept of such Glorious and Omnipotent God in Whose eyes all worldly systems are pieces of straw. Islamic equality of mankind is no fiction as it is in Christianity. No human mind has ever thought of such total freedom as established by Muhammad.)
~ Mawde Royden
Jika kebesaran tujuan, kecilnya sarana, dan hasil yang menakjubkan adalah tiga kriteria dari seorang manusia yang jenius, siapa yang berani membandingkan setiap orang hebat dalam sejarah dengan Muhammad?.
(If greatness of purpose, smallness of means, and astonishing results are the three criteria of a human genius, who could dare compare any great man in history with Muhammad?).
~ Alphonse de Lamartine, History of Turkey