TAJDID.ID~Surakarta || Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2 PP Muhammadiyah) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) VII di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), dengan fokus membahas penguatan kemandirian ekonomi pesantren melalui optimalisasi wakaf dan pengembangan usaha.
Dalam sambutan pembukaan, Dr. Maskuri, Ketua LP2 PP Muhammadiyah, dalam sambutannya menekankan pentingnya pemberdayaan pesantren dalam aspek ekonomi.
“Banyak pesantren memiliki tanah wakaf yang luas, namun sering kali belum produktif. Ini adalah potensi besar yang harus kita manfaatkan untuk mendorong kemandirian ekonomi,” ujarnya.
KH Dr Maskuri juga mengapresiasi beberapa pesantren yang sudah memulai unit usaha, seperti toko roti, yang dapat menjadi contoh bagi pesantren lain.
Di tanggal 14-16 Agustus lalu, dilaksanakan Kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjadi sorotan, di mana mereka telah menyusun panduan khusus bagi pesantren yang ingin mengembangkan agribisnis, sebagai salah satu langkah strategis memaksimalkan pemanfaatan aset wakaf.
Rakornas ini mempertemukan berbagai majelis terkait, termasuk Majelis Ekonomi dan Majelis Pendayagunaan Wakaf, yang bersinergi untuk merumuskan langkah konkret dalam mengembangkan ekonomi pesantren.
KH Dr Maskuri juga mengapresiasi kepada salah satu tokoh yang berjasa dalam pengembangan pesantren, termasuk Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan yang telah berperan penting sebagai penghubung dalam memajukan pesantren di wilayahnya dengan wujud mempelopori Pendidikan Ustadz Pesantren Muhammadiyah (PUPM) di Makassar, beliaulah Prof. Dr. Ambo Ase, M.Ag
Penghargaan ini diberikan secara simbolis oleh Dr. Dahlan Rais, M.Hum, Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Rakornas ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi pesantren-pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia untuk lebih berdaya dan mandiri dalam bidang ekonomi, dengan memanfaatkan potensi wakaf dan mengembangkan unit usaha secara berkelanjutan. (*)