TAJDID.ID~Wakatobi || Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tapak Pengabdi Khatulistiwa (Tabik) generasi 4 bergerak memberdayakan masyarakat pesisir Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
“Salah satu program KKN adalah pelestarian budaya Bajo, yang implementasinya dalam festival budaya dan seni. Acara digelar terapung dengan memanfaatkan perahu, jadi tidak ada material yang habis pakai. Ini sekaligus untuk edukasi pentingnya kebersihan,” ujar Lutfi Hidayat, ketua tim KKN Tabik UMY pada Senin (19/8). Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UMY ini menambahkan bahwa persiapan dan pelaksanaan dilakukan kolektif gotong royong dengan warga Bajo yang tinggal di Desa Mola Nelayan Bakti, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Festival budaya menampilkan seni tari tradisional Bajo, pencak silat, dan tarik tambang dengan perahu. Para penampil adalah anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, dan karang taruna desa Mola Nelayan Bakti.
Kiprah KKN Tabik UMY mendapat apresiasi dari rektor Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Wakatobi, Arusani. “Program pengabdian masyarakat dari mahasiswa KKN Tabik UMY membuktikan terus kehadiran Muhammadiyah bagi masyarakat yang berada di kepulauan terpencil,” ujarnya.
Program KKN UMY di Wakatobi telah berjalan dua tahun. Masyarakat suku Bajo yang tinggal di desa Mola Nelayan Bakti mendukung sepenuhnya KKN UMY dengan terlibat dalam berbagai program KKN.
Dosen pembimbing lapangan KKN, Fajar Junaedi juga memberi apresiasi pada KKN Tabik UMY. “Program pengelolaan sampah kepada warga terlihat mendapat perhatian dari masyarakat Bajo di pesisir Wakatobi. Sampah telah menjadi persoalan yang ancam ekosistem laut,” pungkas Fajar.