TAJDID.ID~Medan || Litbang Kompas telah merilis hasil survei yang dilakukan pada 27 Mei- 2 Juni 2024 terkait citra lembaga negara. Hasil survei tersebut menunjukkan citra lembaga Polri berada di urutan teratas setelah lembaga TNI.
Citra baik Polri meningkat ke angka 73 % dibandingkan survei serupa pada Desember 2023.
Dosen dan Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Muhammadiayah Sumatera Utara (UMSU), Dr. Alpi Sahari SH MHum menilai capaian citra lembaga Polri yang berada di urutan teratas memfaktakan bahwa lembaga Polri telah survive di dalam benchmark memiliki kemampuan kinerja di atas rata-rata (extra ordinary performance), memiliki keunggulan (adventages) dan dikenal luas (word wide organizations).
“Transformasi Polri yang prediktif, responsibilitas dan transparansi yang berkeadilan serta SDM unggul merupakan formulasi kunci keberhasilan Polri dalam memperoleh citra positif diurutan teratas di antara citra lembaga negara lainya,” ujar Dr Alpi, Jum’at (21/6/2024).
Lebih lanjut Dr Alpi mengemukakan, bahwa keberhasilan ini merupakan kado istimewa terindah di hari HUT ke 78 Bhayangkara untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Menurut Dr Alpi, keberhasilan lembaga Polri dalam perolehan citra positif merupakan wujud dari komitmen Polri dalam mentransformasi Polri yang PRESISI dan SDM Unggul yang meliputi transformasi operasional, transformasi pelayanan publik dan transformasi pengawasan.
Dr Alpi menjelaskan, penekanan formulasi dimaksud antara lain pemeliharaan kamtibmas dengan mengedepankan pemolisian prediktif, harkamtibmas dengan pengarusutamaan moderasi beragama dalam memperkokoh NKRI, penguatan sistem komunikasi publik, penguatan kapasitas sumber daya komunikasi public, penegakan hukum yang responsif (restorative & transformative) dan pengelolaan SDM unggul yang humanis
“Komitmen dalam mentransformasi Polri yang PRESISI dapat dicontohkan pada aspek kepemimpinan Jenderal Listyo yang lebih mengedepankan servant leadership dan humanis serta empati yang melahirkan simpati masyarakat,” ungkapnya.
Contoh kepemimpinan humanis terlihat dari responsibilitas Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listiyo Sigit Prabowo, Msi dan AS SDM Kapolri Irjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, MSi untuk memberikan quota khusus terhadap calon Bintara Polri sebagai korban begal yang melakukan perlawanan, sehingga korban mengalami jari putus termasuk penyandang disabilitas menjadi anggota Polri.
“Termasuk rekrutmen proaktif menjadi anggota Polri karena prestasi, misalnya di bidang oleh raga dan pentahfiz al-Qur’an, serta penghargaan dalam memberikan kontribusi terhadap lembaga Polri,” kata Dr Alpi.
“Nilai-nilai dasar ini diimplementasikan secara langsung oleh Kapolri dan AS SDM Kapolri sebagai bentuk aktualisasi Polri PRESISI,” tegasnya.
Di samping itu, Dr Alpi melihat citra positif Polri tidak hanya diakui keunggulannya dalam skala nasional, namun juga berskala regional dan internasional.
Pengakuan dimaksud misalnya SSDM Polri dalam mentransformasi organisasi untuk mewujudkan SDM Polri unggul melalui strengthening assessment center memfaktakan SSDM Polri mampu menjadi acuan/rujukan bagi organisasi lain (benchmark) bahkan assement center Polri telah dilirik oleh Kepolisian Singapura.
Dr Alpi menjelaskan, keuntungan dalam penggunaan assessment centre dalam mewujudkan pembinaan karir SDM unggul berdasarkan manajemen mutu adalah: Pertama, Individu mengetahui kompetensinya saat ini dan target kompetensi yang ingin dicapainya.
Kedua, Proses rekrutmen, penilaian, dan promosi lebih terbuka dan obyektif.
Ketiga, Mengurangi tingkat kesalahan judgment saat placing/penempatan dalam jabatan.
Keempat, adanya garis keserasian antara tujuan organisasi dan individu.
Kelima, adanya proses yang standar dan terukur sehingga bisa diterapkan diberbagai organisasi dan situasi.
“AS SDM Kapolri Irjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo telah membuktikan organisasi Polri sebagai organisasi unggul, sehingga target pencapaian Indonesia Emas di tubuh Polri akan terimplementasi dengan baik sebagai bentuk nyata kontribusi Polri terhadap bangsa dan negara,” ujarnya.
Dr Alpi yang juga merupakan pengarang buku “Kompilasi Pemikiran Peningkatan Kapasitas Organisasi Polri untuk Meraih Kesempurnaan (Strive for Excellence)”, dimana bukunya telah terbit diakhir Tahun 2023, mengemukakan, bahwa institusi Polri sebagai lembaga yang telah mengalami beberapa kali metamorfosis secara filsafati, sejarah organ dan fungsi Polri yang saat ini masuk pada era globalisasi dan demokratisasi dengan penekanan pada legitimasi publik (public legitimacy) dan public consent yang menekankan pada kekuasaan di tangan rakyat.
Maka menurutnya orientasi kepolisian dituntut sebagai lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan legitimasi public melalui penguatan kepercayaan masyarakat.
“Pengejawantahan ini secara paripurna dan excellences telah difungsionalisasikan secara faktual oleh Bapak Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listiyo Sigit Prabowo, Msi dan jajaran, sehingga lembaga Polri menduduki urutan teratas dalam citra positif diantara lembaga negara lainnya,” pungkas Dr Alpi. (*)