TAJDID.ID~Medan || Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Dr. Alpi Sahari, SH. M.Hum mengapresiasi Asisten bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M. Hum MSi yang telah meletakkan salah satu pondasi dasar (nucleus) responsibilitas Polri dalam menghadapi berbagai tantangan di era disrupsi.
“Kita sangat mengapresiasi terobosan yang dilakukan oleh As SDM Kapolri Irjen. Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, M. Hum. Msi dalam hal pemanfaatan teknologi dan informasi pada Government Technology (Go Tech) dengan penyelarasan pencapaian grand strategy Polri untuk mewujudkan organisasi Polri yang strive for excellence dan service for excellence melalui integrasi aplikasi digital SSDM Polri sebagai bentuk pengembangan aplikasi ‘satu data SSDM Polri,” ujar Dr Alpi yang juga sebagai Kapokja Ahli Satgas Saber Pungli UPP Sumatera Utara kepada tajdid.id, Sabtu (8/6/2024).
Dr Alpi menilai, Government Technology (Go Tech) Indonesia yang diberi nama “INA Digital” membuat ekosistem layanan digital yang terpadu merupakan transformasi untuk mewujudkan good governace sebagai sasaran dari reformasi birokrasi yakni penyederhanaan proses birokrasi.
“Integrasi aplikasi digital SSDM Polri tentunya akan meningkatkan transparansi dan akuntabiltas tata kelola SDM Polri sehingga profesionalitas anggota Polri alan meningkat dan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pelayanan Polri terhadap masyarakat, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap Polri semakin menguat,” jelas Dr Alpi.
“Di samping itu, lebih memudahkan pimpinan Polri dalam mengambil kebijakan dalam pengelolaan SDM Polri. Dapat saya kata aplikasi ini merupakan aktulalisasi dari prinsip “akuntabilitas yang berkeadilan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dr Alpi menjelaskan, Satu Data SSDM Polri yang dilengkapi dengan Human Capital Management Analysis Dashboard dan difasilitasi oleh Command Center tentunya akan memberikan manfaat dalam interoperabilitas.
Pertama, meningkatkan proteksi privasi. Dengan adanya interoperabilitas beberapa data organisasi penting dapat digabungkan menjadi satu dan fungsi keamanan dapat dijamin lebih baik.
Kedua, menyediakan data yang lebih berkualitas, berkat adanya interoperabilitas berbagai jenis data pengiriman digital dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.
Ketiga, meningkatkan produktivitas. Interoperabilitas mampu menciptakan dunia atau lingkungan kerja dengan menyederhanakan pengumpulan, akses dan penyimpanan data.
Keempat, meningkatkan kepuasan pengguna. Interoperabilitas mampu memberikan manfaat dalam bentuk meningkatkan kepuasan pengguna, waktu tunggu dapat dikurangi, tidak perlu juga berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
“Kelima, meminimalisir kekurangan. Interoperabilitas dapat memfasilitasi aliran informasi dengan lebih baik dan minim kesalahan. Selain itu, juga mampu pengurangi kebutuhan untuk entri data manual,” pungkas Dr Alpi. (*)