TAJDID.ID || Striker Nantes FC asal Mesir, Mostafa Mohamed, dikeluarkan dari skuad untuk pertandingan melawan Monaco, karena penolakannya untuk mengenakan jersey yang mendukung hak-hak LGBTQ+, dengan alasan keyakinan agamanya sebagai seorang Muslim.
Liga Prancis mendedikasikan hari pertandingan ini untuk mempromosikan inisiatifnya melawan homofobia.
Dikutip dari laman Goal.com, ternyata ini bukan pertama kalinya Mohamed menghadapi konsekuensi atas pendiriannya; kejadian serupa terjadi tahun lalu ketika dia menolak mengenakan jersey bertema LGBTQ+ melawan Toulouse dan didenda.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Mohamed menjalani musim yang mengesankan, mencetak delapan gol dalam 29 penampilan untuk Nantes.
Diketahui, hubungan dan pernikahan sesama jenis dilarang sama sekali dalam Islam, Kristen, dan semua agama ketuhanan.
Islam mengajarkan bahwa orang beriman tidak boleh melakukan perbuatan cabul dan dengan cara apa pun ikut serta dalam dakwahnya.
Sementara Gereja Katolik mengajarkan bahwa homoseksualitas bukanlah dosa, namun menganggap hubungan homoseksual sebagai dosa.
Mantan Paus Benediktus XVI menyerukan pembelaan umat manusia terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh perilaku homoseksual, dan memperingatkan bahwa tindakan homoseksual dapat menyebabkan kehancuran umat manusia. (*)