Mengembangan Koridor Zakat
Sementara itu para nara sumber yang tampil dalam dialog tersebut mengetengahkan gagasan-gagasan dan pemikiran yang sangat brilian tentang bagaimana upaya revitalisasi zakat sebagai instrument penguatan umat.
Dr. H. Sori Monang, M.Th, Ketua Perhimpunan Masyarakat Dakwah Indonesia Kota Medan, Cendekiawan Muslim dan akademisi UIN Sumatera Utara, dalam makalahnya yang berjudul “Menumbuhkan Kesalehan Sosial Umat’ mengatakan, bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan peran zakat sebagai instrument penguatan umat adalah meningkatkan kesadaran di kalangan umat ini bahwa Muslim sejati bukanlah ‘âbid dalam arti memiliki kesalehan pribadi ansich tetapi juga ‘âbid sosial’ dalam arti memiliki kesalehan sosial yang tinggi.
“Kesalehan sosial akan menyembulkan kesadaran untuk mengeluarkan zakat, infaq,. dan sedekah oleh umat yang memiliki kemampuan, sehingga potensi zakat yang demikian besar akan menjadi aktual dan perperan penting dalam pengauatan umat,” jelas Sori Monang.
Lebih jauh akademisi UIN Sumatera Utara ini mengatakan bahwa kesalehan sosial, khususnya dalam penunaian zakat akan mengantarkan seseoranag menjadi manusai yang dicita-citakan Islam yakni pribadi Muslim yang paling baik, manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Pada saat yang sama, Drs. Shohibul Anshor Siregar, MA, Wakil Ketua Perhimpunan Masyarakat Dakwah Indonesia Sumatera Utara menguraian dengan luas bagaimana evolusi sejarah praktik zakat; yang dimulai dari asal mula dan awal penerapan zakat, kemudian zakat pada masyarakat Muslim awal, kekhalifahan dan pelembagaan zakat, permadani praktik zakat modern, zakat di era digital, dan gerakan zakat global.
Lebih jauh sosiolog ini menelusuri bagaimana komitmen pemerintah terhadap zakat sebagai instrumen pemberdayaan umat dan pengentasan kemiskinan. Dan salah satu temuannya adalah bahwa pemerintah secara formal telah menempatkan zakat sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan.
“Namun, atensi para pejabat mengenai hal yang penting ini masih sangat rendah. Kementerian Keuangan misalnya, memberi narasi yang sangat kurang mengenai zakat, sehingga peran para dâ’i sangat diharapkan untuk membangkitkan kesadaran para pejabat negara mengenai peran strategis lembaga pemberdayaan umat ini di masa yang akan datang,” ungkap Shohibul.