TAJDID.ID~Medan || Eskalasi politik jelang Pilkada Kota Medan tahun 2024 mulai memanas. Sejumlah nama pun sudah mulai muncul digadang-gadang masuk bursa daftar bakal calon (balon) diantaranya; Aulia Rahman, Ihwan Ritonga, Kahiyang Ayu, Ade Jona dan Wiriya.
Menggapi hal tersebut, pengamat politik Shohibul Anshor Siregar mengatakan, semua nama yang disebut-sebut akan muncul sebagai balon, di luar anggota keluarga Joko Widodo, harus secara matang memikirkan bahwa jika partainya adalah anggota koalisi paslon 02 pada pilpres 2024, peluangnya sangat kecil.
“Kecuali mereka berani maju dengan cara lain seperti petahana Akhyar Nasution di Medan pada pilkada 2020 atau maju melalui jalur perseorangan,” ujar dosen FISIP UMSU ini, Selasa (26/3).
Shohibul menegaskan, bagaimanapun penentuan akhir calon kepala daerah ada di Jakarta, bukan pada pimpinan partai tingkat lokal, meski pun dilibatkan dalam proses penjaringan.
“Sebab, sangat kuat dugaan bahwa pencalonan untuk Pilkada Serentak 2024 pada beberapa daerah tertentu akan tunduk pada skenario cawe-cawe Joko Widodo, mengulangi skenario cawe-cawe yang sudah dijalankan sebelumnya,” ungkap Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PW Muhammadiyah Sumut ini.
Menurut Shohibul, dugaan skenario cawe-cawe itu, terkait dengan pengkondisian untuk ‘pemberian kesempatan Istimewa’ bagi anggota keluarga Joko Widodo, sebagaimana pada tiga scenario cawe-cawe sebelumnya, yakni Pilkada Kota Surakarta dan Kota Medan tahun 2020, dan Pilpres 2024.
“Pada ketiga event itu partai-partai terpaksa menahan seleranya, kader-kader terbaik tidak dicalonkan. Sedangkan untuk Pilkada Serentak 27 Nopember 2024 nama Bobby Nasution akan dicawe-cawekan untuk Pilkada Sumatera Utara, Kaesang sudah digadang-gadang dengan pilihan yang luas di daerah tertentu di Pulau Jawa dan khabarnya Erina Gudono, isteri Kaesang, menantu Joko Widodo, juga sudah dilirik oleh partai tertentu untuk maju di Pilkada Sleman Yogya,” ungkap Shohibul.
“Jika Kahiyang Ayu juga akan dicalonkan untuk Pilkada Medan, itu jelas memperkuat data dugaan bahwa Joko Widodo akan terus memanfaatkan kesempatan terakhirnya mempraktikkan politik familiisme atau dinasti dengan cawe-cawenya. Erina Gudono, Menantu Jokowi Dilirik Maju di Pilkada Sleman Yogya,” imbuhnya.
Terakhir Shohibul mengingatkan, partai-partai di luar koalisi paslon 02 harus menghadapi kenyataan ini dengan penuh perhitungan.
“Mereka dapat belajar dari skenario cawe-cawe sebelumnya, termasuk pada pilpres 2024,” pungkasnya. (*)