Heri Shatriadi CP, M.Kes, Rektor IKesT Muhammadiyah Palembang melalui Romiko, S.Kep, NS, MNS selaku Wakil Rektor III menyampaikan bahwa IKesT Muhammadiyah sangat mendukung penuh kegiatan Rakerwil Lazismu Sumatera Selatan ini. IKesT Muhammadiyah Palembang per September 2023 sudah berumur 39 tahun berawal tahun 1984 didirikan Sekolah Perawatan Kesehatan (SPK), berkembang menjadi Akademi Sekolahan Kesehatan, pada tahun 2006 berubah menjadi STIKes Muhammadiyah Palembang, Kemudian, tahun 2020 menjadi IkesT Muhammadiyah Palembang berbentuk Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi dengan 10 Program Studi.
“Harapanya IKesT Muhammadiyah Palembang bisa terus sinergitas dengan Lazismu baik secara program juga dapat berkontribusi berkenan menghadirkan Mahasiswa untuk kuliah di kampus kami, tentu akan ada cinderamata rasa cinta kasih kami, atas kerjasama dalam menghadirkan mahasiswa baru,” terang Romiko.
“Kalau kita melihat tema kami terkait berkenaan SDGs karena punya 17 indikator, di dunia kesehatan kami sangat dekat sekali dengan istilah SDGs’. Empat indikator jadi beban bagi dunia kesehatan diantaranya, kita harus zero kemiskinan, zero kelaparan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan yang berkualitas. Maka kami juga siap untuk sinergitas dalam hal tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan, H. Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H melaui Dr. Ir. Muktarudin Muchsiri, M.P selaku Majelis Pendidikan Kader menyampaikan apresiasi kinerja Lazismu Sumsel yang telah menunjukkan kontribusi nyata dalam membantu masyarakat.
Beliau memotivasi para awak Lazismu dengan semangat Quran Surat At-Taubah ayat 103, dan juga memberikan wejangan tafsirnya.
“Zakat dan infak itu adalah sesuatu yang sangat diperlukan sebagai obat mujarab untuk kebaikan kesolehan, menjauhkan dari kemunafikan. Maka kita menginagtkannya adalah sebuah pahala besar. Oleh karena itu, petugas Lazismu itu seperti petugas pajak tetapi mulia. Kalau petugas pajak dihindari karena dia mengurangi saja tapi tidak bertambah. Kalau Zakat itu kita ambil, dia jadi bertambah dan itu dijangkau sesuai keimanan, bertambah berlipatgandakan,” terang Muktarudin.
“Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab besar untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui Lazismu diantaranya,” tutupnya.