Ketua Umum DPP IMM terpilih periode 2024-2026, Riyan Betra Delza mengatakan jadi tuan rumah Muktamar bukan soal yang gampang untuk dilaksanakan.
“Terima kasih untuk panitia telah meyukseskan Muktamar karena Muktamar itu sangat sulit dan menguras tenaga, biaya, psikologis dan mental. Tapi saya melihat Ketua Umum DPD IMM Sumsel, tegar sekeras batu dan itu luar biasa,” tuturnya.
Lebih lanjut Riyan menuturkan, Muktamar sudah selesai, suasana kompetisi yang berbenturan kini telah selesai.
“Maka saatnya kita pulang ke rumah besar kita yakni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Kompetisi siap menang, siap kalah. Kompetisi mengajarkan perjuangan, kompetisi mengajarkan kebersamaan, cinta dan kasih sayang,” tuturnya.
Baca juga:
- Dihadiri Presiden, Pembukaan Muktamar IMM XX Sukses Digelar di Palembang
- Riyan Betra Delza, Nakhoda Baru DPP IMM Periode 2024-2025
Riyan berharap momen yang sakral ini semoga bisa menjadi pelajaran untuk semua bahwa di IMM adalah tempat mengabdi, tepat mendedikasikan semua pikiran dan tenaga dalam rangka melahirkan perubahan-perubahan membuat bangga Muhammadiyah dan tentunya menyukseskan diri masing-masing.
“IMM adalah sebuah organisasi, tanpa kita semua, IMM hanya sebuah Bendera dan Tanfidz. Dia jaya seiring dengan kejayaan kita masing-masing. Jika kita berhasil di kemudian hari, jika kita sukses dikemudian hari. Maka, senafas itu semua, IMM akan menjadi sukses,” ungkap Riyan.
“Tapi jika menjadi manusia gagal dikemudian hari secara tidak langsung maka, IMM akan ikutan gagal. Ini yang harus kita tanamkan sebelum kita pulang, bahwa IMM masa depan tidak berbicara kegagalan. IMM masa depan adalah berbicara bagai mana IMM mengambil peluang, IMM masa depan bagai mana kita mengeksplorasi kemampuan diri, menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, bukan malah menutup diri, kemudian, kita memanen kegagalan-kegagalan,” imbuhnya.
Dikatakannya, IMM sudah 60 tahun menjadi sebuah organisasi. IMM ini adalah organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia yang memiliki 34 DPD, 352 Cabang, 1761 Komisariat se-Indonesia.
Ditegaskannya, IMM memiliki ekosistem ekonomi, politik punya dan dakwah. Tapi diakuinya semua itu pada level kekuatan terpendam, karena kader IMM enggan mengambil peluang-peluang.
“Maka ke depan saya menginginkan kepada kader IMM se-Indonesia, ayo bergerak, sudah lama kita tidur, sudah lama kita tidak menghasilkan apa-apa. Sudah lama kita bergelimang bersantai santai,” ujarnya.
“Bahkan Presiden pun belum ada dari IMM. Maka, 10 tahun ke depan, 15 tahun ke depan, semua sektor lini profesi di republik ini dari kader IMM,” tambahnya.
“Itu semua bukan hadiah, siap atau tidak kita berdarah-darah mengambil itu semua. Dan maka, pastikan seluruh kader IMM pulang Muktamar IMM ke XX ini, ayo kita bergerak. lupakan sejarah masa lalu yang buruk, mari menuju lebih baik lagi,” tutupnya.