TAJDID.ID~Palembang || Muktamar ke-20 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang dihelat di Komplek Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan (1-3 Maret 2024) kali ini mengangkat tema “Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat”.
Pembukaan Muktamar IMM ke-20 sukses dihadiri dan dibuka oleh Presiden Republik Indonesia pada Jumat (01/03/2024) di Main Dining Hall, Jakabaring Sport City, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Ketua Umum DPP IMM, Abdul Musawir Yahya menyatakan apresiasi yang tinggi pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, yang menurutnya berhidmat dengan sepenuh hati untuk kepentingan bangsa kita. Langkah strategis yang dilakukan oleh Pak Jokowi beserta para jajaran kabinet untuk menggenjot hilirisasi juga disoroti sebagai contoh nyata dari semangat berdaulat.
“Sebagai generasi intelektual muda, pembaharu juga penerus bangsa yang peka terhadat keadaan masyarakat, tema ini kami hadirkan sebagai spirit untuk terus memperkuat berkontribusi IMM bagi nusa dan bangsa,” ungkap Abdul Jumat (01/03/2024) malam di hadapan Presiden Joko Widodo beserta beberapa jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju yang hadir.
Hilirisasi, yang sering disebut downstreaming atau value-adding, merupakan upaya meredam ekspor bahan mentah dan sebaliknya mendorong industri domestik untuk menggunakan bahan tersebut supaya meningkatkan nilai tambah domestik, sembari menciptakan lapangan kerja. Dalam hal ini, hilirisasi bisa kita sebut sebagai upaya membangun kedaulatan bangsa dari sektor kebijakan ekonomi.
Abdul juga mengingatkan tentang gagasan Bung Karno dengan TRI SAKTI. Dalam pidato peringatan 17 Agustus 1964, Presiden Soekarno menyampaikan gagasan tentang Tri Sakti, yaitu: Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam ekonomi, dan Berkepribadian dalam berkebudayaan.
Gagasan ini dipicu sebab pengalaman kolonialisme di Indonesia yang berdampak pada rusaknya mental bangsa, sistem perekonomian yang tergantung pada pasokan asing, serta mental terjajah yang menggerus budaya bangsa sehingga melupakan semangat gotong royong yang menjadi modal sosial dalam meneguhkan solidaritas politik maupun ekonomi Indonesia.
“Pada akhirnya, Muktamar ke-20 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tidak hanya menjadi forum untuk mengangkat tema “Bersatu Menuju Indonesia Berdaulat”, tetapi juga menjadi momentum untuk mengingatkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang telah ditanamkan oleh para pendahulu, serta meneguhkan tekad generasi muda untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara,” pungkas Abdul.