TAJDID.ID~Purwokerto || Sebanyak 42 siswa SMP UMP menghadiri kegiatan Projek, Penguatan, Profil, Pelajar, Pancasila (P5) dengan tujuan utama mengembangkan tingkat kreativitas dan kecintaan terhadap kesenian tradisional. Acara ini berlangsung di Kampoeng Mino, Desa Pekunden Banyumas, dan Museum Wayang Banyumas pada tanggal 9 November 2023.
Sebelum memasuki peristiwa P5 ini, tidak bisa dilewatkan untuk mengingatkan keunikan dan keindahan kesenian tradisional Banyumas, salah satunya adalah Wayang Banyumas. Wayang Banyumas memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dari jenis wayang lainnya di Indonesia. Kelebihannya terletak pada tata rias, kostum, dan cerita-cerita yang khas dari daerah Banyumas. Sebagai bagian penting dari identitas budaya lokal, Wayang Banyumas menjadi warisan berharga yang perlu dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat.
Kembali ke peristiwa P5, kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Kampoeng Mino, Desa Pekunden Banyumas. Para siswa mendapatkan pelajaran sejarah mengenai kue Mino, salah satu kuliner khas Banyumas. Mereka tidak hanya mendengar cerita mengenai sejarah kue Mino, tetapi juga diajarkan secara langsung proses pembuatannya. Siswa-siswi tidak hanya menjadi penonton, tetapi aktif terlibat dalam praktek membuat kue Mino. Selain itu, mereka juga belajar cara membuat Blue Tea, teh yang terbuat dari bunga telang, menambahkan dimensi baru pada pengalaman mereka.
Tempat kedua yang dikunjungi adalah Museum Wayang Banyumas, di mana siswa diberi wawasan mendalam tentang kesenian tradisional Banyumas, khususnya Wayang dan Gamelan. Mereka tidak hanya belajar sejarah wayang, tetapi juga dapat merasakan kekayaan kreativitas dalam kesenian tradisional ini. Kunjungan ini diharapkan mampu menginspirasi dan meningkatkan apresiasi siswa terhadap warisan budaya setempat.
Rizka Yunida, M.Si., selaku guru SMP UMP, menyampaikan kesan positifnya terhadap antusiasme siswa selama kegiatan P5. “Hari ini kita mengadakan P5 anak-anak sangat antusias dan senang karena mereka diajarkan proses pembuatan Mino dan kesenian tradisional yaitu wayang,” ujarnya. Rizka berharap agar kegiatan semacam ini dapat membantu siswa untuk melestarikan makanan khas Banyumas dan budaya setempat.
Revanza El Wirawan, salah satu siswa SMP UMP, menambahkan, “Saya sangat senang berkat kegiatan P5 ini saya bisa praktek langsung cara membuat kue Mino, ini merupakan pertama kali saya membuat kue Mino dan hasilnya bisa saya bawa pulang. Saya berharap kegiatan P5 selanjutnya berkunjung ke lokasi yang lebih menarik lagi,” ungkapnya penuh semangat.
Dengan demikian, kegiatan P5 di SMP UMP tidak hanya memberikan siswa pengalaman langsung dalam proses kreatif dan pembelajaran tentang warisan budaya lokal, tetapi juga menjadi langkah positif dalam memperkenalkan dan melestarikan kekayaan tradisional Banyumas. Harapannya, kegiatan semacam ini akan terus dilakukan dan melibatkan lebih banyak siswa, sehingga apresiasi terhadap budaya lokal dapat terus berkembang di kalangan generasi muda. (*)
Kontributor: Humas SMP UMP-AQL