TAJDID.ID~Percut Sei Tuan || Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Percut Sei Tuan gelar Pengajian Umum. Pengajian ini diikuti lebih dari 300 orang warga persyarikatan di Percut Sei Tuan yang berasal dari 6 ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah. Dalam Pengajian ini juga digembirakan semangat Al Maun dengan memberikan santunan kepada 100 orang anak yatim dan dhuafa.
Ketua PCM AMRIZAL dalam sambutannya menyampaikan, untuk mempertahankan cabang atau ranting Muhammadiyah tetap hidup dan bergerak, ada enam kunci yang harus dilakukan. Pertama, pengajian mampu berjalan secara rutin.
“Untuk menghidupkan ranting, kunci pertama adalah hidupnya kajian. Kajian Ahad pagi, kajian shubuh, kajian pimpinan, kajian anggota maupun kajian umum,” ungkapnya.
Kedua, Administrasi tertata baik dan teratur Administrasi menjadi hal penting dalam organisasi. PCM harus punya data berapa anggotanya. Begitu juga PRM, harus tahu berapa penghasilan anggota per bulan.
“Karena administrasi itu untuk pembelajaran bagi generasi setelah kita. Kalau surat, SPJ, tidak pernah dibikin, maka Anda mematikan ilmu kepada generasi setelah kita,” jelasnya.
Ketiga, menghidupkan Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM).Jangan sampai ada pimpinan yang menghalangi hidupnya Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Pemuda Muhammadiyah (PM), Nasyiatul Aisyiyah (NA).
“Kalau ada pimpinan yang menghalangi hidupnya AMM, tolong dilaporkan, karena Bapak tidak akan membunuh anaknya sendiri,” tuturnya.
Keempat, kuatnya Idiologi pimpinan dan anggota. Hal ini dapat diwujudkan dengan menghidupkan kaderisasi, baik formal maupun informal.
“Kaderisasi formal adanya kaderisasi Baitul Arqam Muhammadiyah untuk Pimpinan dan Anggota.
Kaderisasi informal, terlibat nya seluruh anggota dalam aktifitas kegiatan di cabang dan ranting,” jelasnya.
Kelima, kerja sama yang baik dan akuntabilitas. Artinya, Muhammadiyah tidak mungkin bisa hidup sendiri, karena itu harus menjalin hubungan dengan semua pihak. Dan Muhammadiyah harus memiliki keterbukaan atau akuntabilitas yang baik.
“Jangan sampai ada di Muhammadiyah ranting mata air dan ranting air mata. Tidak ada ranting basah dan ranting kering. Semua pasti punya potensi, tinggal bagaimana menggerakkan jamaah,” tegasnya.
Keenam, ada Inovasi dan kreativitas. Visi Muhammadiyah adalah masa depan, bukan pada masa lalu. Muhammadiyah harus punya inovasi dan gagasan besar.
“Cita-cita kita memiliki gedung dakwah dan memiliki AUM Sekolah, klinik dll tidak boleh berhenti. Harus terus di gembira kan dan menjadi spirit untuk terus berusaha mewujudkannya,” kata Amrizal.
Kegiatan Santunan Anak yatim dan dhuafa ini di serahkan langsung oleh Ketua LPCR dan Pembinaan mesjid Muhammadiyah Kota Medan Riduwan Putra Saleh.
“Semoga semangat berbagi dan semangat menghidupkan gerakan mesjid semakin bergelora di Muhammadiyah Percut Sei tuan. Mari Terus kita gembira kan semangat mengaji dicabang dan ranting Muhammadiyah,” tutur Riduwan.
Sementara itu, Ketua PRM Pasar 7 Tembung Mustafa Gholayani dalam sambutannya menyampaikan akan siap mendukung program program PCM Bersinergi bersama memajukan Muhammadiyah di Percut Sei Tuan.
“Pengajian seperti ini harus terus di gelorakan dan menjadi sarana silaturrahim dan majelis ilmu bagi warga persyarikatan,” ujarnya.
GAS yang terkumpul dalam pengajian ini berjumlah Rp 6.590.000,. Sedangkan penceramah dalam kegiatan ini Drs. Dalail Ahmad, MA. (*)