TAJDID.ID~Medan || Empat mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FISIP UMSU) menggagas aplikasi cara cepat belajar fardhu kifayah bernama “Q-fayah”. Aplikasi ini merupakan media edukasi berbasis AI untuk menarik minat Gen-Z belajar Fardhu Kifayah guna mengatasi krisis kader Bilal Mayit pada Badan Kenadziran Masjid (BKM) AL-Falaah.
Para mahasiswa melibatkan BKM Al-Falaah sebagai mitra dalam melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan aplikasi fardhu kifayah berbasis AI yang dilaksanakan di masjid Al-Falaah, Jl.Al-Falaah No 6, Kecamatan Medan Timur, Sumatera Utara, pada Rabu (27/9/2023).
Sebelumnya, empat mahasiswa FISIP UMSU ini telah berhasil memenangkan hibah pendanaan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM). Mereka menamai program mereka dengan “Q-Fayah ; Media Edukasi Fardhu Kifayah Berbasis AI Guna Mengatasi Krisis Kader Bilal Mayit Pada BKM AL-Falaah”.
Jasmine Jamilah, ketua tim pelaksana yang didampingi 3 anggota lainnya Septia Dian Putri, Silvi Maharani, dan Putri Febria Liza mengatakan, aplikasi yang mereka beri nama “Q-Fayah” ini merupakan salah satu solusi ditengah kelapaan generasi Z yang memahami fardhu kifayah.
“tidak hanya di Masjid Alfalaah, krisis kader bilal mayit ini terjadi di hampir seluruh masjid di Kota Medan, padahal kematian itu adalah hal yang pasti. Jika tidak ada kader, siapa yang akan menjalankan proses fardhu kifayah kedepan nantinya” ungkapnya
Jasmine melanjutkan, melalui “Q-Fayah”, mereka akan membantu BKM Al-Falaah untuk menyelesaikan permasalahan krisis bilal mayit. Aplikasi yang mereka gagas memiliki pembelajaran pengurusan jenazah secara lengkap secara audio visual, termasuk fitur perhitungan kain kafan berbasis Artificial Intelligence (AI) yang ditampilkan melalui animasi
“Aplikasi Q-Fayah yang kami buat dilengkapi dengan fitur AI untuk perhitungan kebutuhan kain kafan, tausiyah q-fayah dan materi lengkap pengurusan jenazah dalam bentuk video, pencatatan anggota serta invetaris BKM Al-Falaah, yang akan memudahkan BKM Al-Falaah dalam mengatasi BKM Al-Falaah serta pencatatan anggota dan invetaris yang lebih terstruktur” jelas Jasmine.
Ali Jamal, selaku pengurus BKM Al-Falaah menyambut baik kegiatan dan gagasan para mahasiswa FISIP UMSU ini. “Saya berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa FISIP UMSU, gagasan ini akan sangat bermanfaat bagi BKM AL-Falaah serta remaja BKM AL-Falaah dalam mempelajari fardhu kifayah serta pencatatan inventaris dan keanggotaan” tuturnya.
Sementara itu, Sahran Saputra selaku dosen pembimbing PKM yang turut hadir dalam kegiatan itu menyampaikan, ini adalah wujud nyata dari catur dharma perguruan tinggi UMSU. “selain malaksanakan tugas Pendidikan pengejaran dan penelitian, sebagai akademisi kami juga memiliki tanggung jawab dalam hal pengabdian masyarakat dan penerapan nilai-nilai alislam kemuhammadiyaahn, dan kegiatan ini merupakan wujud nyata dari caturdharma ketiga dan keempat tersebut,” pungkasnya. (*)