TAJDID.ID~Deli Serdang || Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FEB UMSU) Dr. Hasrudy Tanjung didampingi Ketua SRCC (Students Research and Creativity Center) UMSU dan Perangkat Desa Suka Makmur beserta Danramil 0204-02/Kutalimbaru meresmikan kawasan objek Edu-Ekowisata Lubuk Ikan Jurung Pariama di dusun Tiga Bunga Pariama Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupatan Deli Serdang.
Kawasan Edu-ekowisata ini merupakan pariwisata rintisan yang diinisiasi oleh Tim PPK Ormawa (Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa) Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen FEB UMSU.
Ikan Jurung atau dikenal dengan nama lain ikan Gariang termasuk ke dalam Genus Tor. ikan air tawar lokal Indonesia yang keberadaannya terancam punah. Berdasarkan Daftar Merah Jenis Terancam Punah yang diterbitkan oleh IUCN tahun 1990 tercantum 29 jenis ikan dari Indonesia, diantaranya semua Genus Tor.
Kawasan lubuk ini merupakan tempat yang disakralkan oleh masyarakat desa Suka Makmur. Ikan jurung dalam kawasan lubuk tersebut masyarakat tidak diizinkan untuk menagkap dan mengkonsumsi. Menurut Hermanto Ginting sebagai Tokoh Masyarakat menjelaskan bahwa masyarakat desa Suka Makmur dan Masyakat Karo di Kutalimbaru mempercayai bahwa siapa saja yang menangkap dan mengkonsumsi ikan tersebut akan mendapatkan musibah.
“Kami mempercayai bahwa ikan jurung ini merupakan warisan leluhur kami dan leluhur kami dari dulu sudah melarang maka sampai sekarang kami tidak pernah menangkap dan mengkonsumsi ikan ini” jelasnya.
Arif Pratama Marpaung selaku Dosen Pendamping tim PPK ORMAWA HMJ Manajemen UMSU menjelaskan bahwa awal mula tim dapat informasi langsung mendapatkan ide untuk membangun kawasan tersebut menjadi kawasan wisata yang dapat memberikan edukasi dan menjaga kebudayaan.
“Dusun 3 Bunga Pariama ini merupakan salah satu kampung yang punya sejarah Panjang. Karena dusun 3 ini merupakan tempat lahirnya Nabung Surbakti salah satu panglima perang Karo yang melawan penjajah di perang Sunggal. Dan masyarakat sekitar mempercayai bahwa di lubuk tersebut salah satu tempat beliau mandi dan bermeditasi,” jelasnya.
“Ikan Jurung ini dilarang untuk dikonsumsi oleh Bolang (kakek/sebutan untuk dituakan diadat karo) Nabung Surbakti ini,” imbuhnya.
Kemudian, Hasrudy berharap bahwa program yang diinisasi tim PPK ORMAWA dan masyarakat dapat menjadi daya tarik para wisatawan sehingga desa Suka Makmur dan menjadi sumber ekonomi baru.
“Apa yang dilakukan dan dibuat oleh mahasiswa dan dosen pendamping yang bersinergi dengan perangkat desa dan masyarakat tidak lain merupakan untuk menjalankan prinsip rahmatan lil alamin, dengan menjadikan wisata budaya dengan pendekatan melestarikan lingkungan maka Insya Allah rezeki dari Tuhan yang Maha Esa akan mengalir untuk para pelaku wisata dan masyarakat dusun Bunga Pariama,” jelasnya. (*)