Pemindaian Aktivitas Otak
Gambar di atas menunjukkan aktivitas otak Suster Fransiskan yang telah berdoa kepada Tuhan setiap hari selama 34 tahun, sebelum dan sesudah shalat.
Mereka berasal dari pemindaian SPECT, tes pencitraan nuklir, yang menggunakan zat radioaktif dan kamera khusus untuk mengamati bagaimana organ bekerja dengan membuat gambar 3D.
SPECT, single-photon emission computed tomography (SPECT), memungkinkan pengukuran aliran darah. Semakin banyak aliran darah yang dimiliki area otak, semakin aktif area tersebut (merah> kuning> hijau> biru> hitam).
Setelah pemindaian doa, lobus frontal perawat, bersama dengan pusat bahasa, menunjukkan tingkat aktivitas yang meningkat. Meningkatnya aktivitas lobus frontal, yang bertanggungjawab atas perhatian dan percakapan, menunjukkan bahwa ketika seseorang berdoa, mereka sedang melakukan percakapan dengan Tuhan yang menyerupai percakapan fisik.
Dengan kata lain, hanya dengan mengamati pindaian, orang dapat dengan mudah bingung bahwa berbicara kepada Tuhan sama dengan berbicara kepada seseorang di dunia fisik. Kedua percakapan tersebut, menurut pemindaian SPECT, tidak dapat dibedakan.
Demikian juga gambar di sebelah kanan juga menunjukkan penurunan aktivitas bagian otak yang bertanggung jawab atas orientasi, yang terletak di lobus parietal.
Menurut Dr. Newberg’s, ini karena konsentrasi lengkap di otak selama shalat dan meditasi menghalangi masukan sensorik dan kognitif dari luar. Oleh karena itu, hal ini menyebabkan penurunan aktivitas area orientasi.







