Oleh: Madiha Sadaf
Sejak dahulu kala para filsuf, psikolog, ilmuwan, dan banyak lagi lainnya selalu mempertanyakan kehadiran Tuhan.
Menurut penelitian yang dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, kepercayaan kepada Tuhan bukan hanya permainan pikiran atau kepercayaan pada yang ghaib, itu adalah kenyataan.
Para peneliti telah menemukan hubungan yang kuat antara aktivitas otak dan praktik keagamaan.
Dr. Andrew Newberg, MD, dari Thomson Jefferson University Hospital dan Medical College, menemukan perbedaan dalam aktivitas otak individu yang taat beragama sebelum shalat dan setelah shalat dengan individu ateis sebelum bermeditasi dan setelah bermeditasi.
Perbedaannya ditemukan pada bagian terpenting otak, yaitu lobus frontal. Dia mempelajari efek shalat pada otak manusia dan apa yang terjadi di dalam kepala mereka saat shalat dengan menyuntikkan pewarna radioaktif yang tidak berbahaya ke dalam subjek dan mengamatinya melalui mesin pemindai. Dia mengamati scan otak Imam Muslim, biksu Tibet, dan ateis yang bermeditasi.